Bahkan belum ada pembalap lain yang bisa menyamai prestasi Zarco di kelas Moto2 tersebut.
Johann Zarco Naik ke kelas MotoGP pada tahun 2017 bersama Yamaha Tech 3.
Pada tahun 2019 ia pindah ke KTM tapi hanya bertahan 13 race sebelum ia gabung ke Honda LCR pada tiga race terakhir sebagai pembalap pengganti Takaaki Nakagami.
Setelah tidak dapat kursi di tim besar, ia memutuskan gabung ke tim papan bawah Avintia Esponsorama Ducati, pakai motor usia satu tahun lebih tua eh malah Johann Zarco sudah dapat podium pada balapan ketiganya.
Ia kemudian naik ke Pramac Ducati pada musim 2021 dan cukup tampil konsisten sampai saat ini.
Tapi Ducati enggan memperpanjang kontrak Zarco lebih dari tahun 2024 di MotoGP karena usianya yang dirasa sudah terlalu uzur.
Musim ini ia sudah berusia 33 tahun.
Makanya ketika tawaran Honda datang ia tidak pikir panjang karena bisa bertahan di MotoGP sampai tahun 2025 atau saat usianya mencapai 35 tahun.
Johann Zarco bisa dibilang adalah pembalap paket lengkap dengan pengalamannya di ajang MotoGP, karena ia nyaris pernah mengendarai semua motor yang turun di ajang MotoGP.
Selain mengendarai Yamaha, KTM dan Ducati Johann Zarco juga sempat melakukan tes bersama Suzuki pada tahun 2016.
Artinya hanya Aprilia saja yang belum pernah dikendarai oleh Johann Zarco di ajang MotoGP.
Pengalaman dari Zarco itulah yang kini tengah dibutuhkan oleh Honda untuk bisa mengembangkan RC213V yang makin terseok-seok di papan bawah klasemen semenjak kepergian Dani Pedrosa.
Sejak Dani Pedrosa cabut dan hijrah ke KTM malah motor KTM yang kini bersaing untuk papan atas melawan Ducati dan Aprilia.
Jadi Zarco kini harus membuktikan kalau ia bisa membayar kepercayaan Honda kepadanya sampai tahun 2025 nanti untuk mengembalikan kejayaan Honda di MotoGP.
| Penulis | : | Uje |
| Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR