Doktor Bambang sendiri lulusan Universite de Technologie de Compiegne France.
Sebelumnya ia lama menjadi dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) sampai tahun 2019 kemudian lanjut ke Unjani.
Jadi bukan orang sembarangan dalam urusan karat di rangka eSAF ini.
"Untuk bisa mengecek bercak tersebut silikat atau karat sebetulnya harus analisa dengan x-ray," terang Doktor Bambang.
Sementara pihak AHM saat menjelaskan bercak kuning mereka hanya menggunakan tisu.
"Jadi harus diuji lewat tes laboratorium sebetulnya untuk bisa membuktikan apakah bercak tersebut silikat atau ternyata betul karat," tambahnya.
Doktor Bambang sebelumnya menduga adanya kesalahan prosedur dalam proses manufaktur rangka eSAF ini.
Sehingga rangka eSAF tersebut muncul karat dan keropos meskipun motor dalam kondisi baru.
"Proses manufaktur perlu dikontrol dengan baik," tambahnya lagi.
"Perlu dilakukan proses pengecatan yg baik yg mengikuti SOP dan standard pengecatan agar karat tersebut," bilangnya.
"Termasuk preparasi permukaan yang akan dicat yg ada standardnya," yakinnya.
"Kalau mau lebih teliti harus ada pemeriksaan di laboratorium. Supaya lebih pasti mencari akar masalahnya," tutup Doktor Bambang.
Nah, ternyata tidak semudah itu menentukan kalau bercak kuning di rangka eSAF tersebut silikat atau karat.
KOMENTAR