MOTOR Plus - online.com PT. Astra Honda Motor (AHM) baru-baru ini mengklarifikasi kalau bercak kuning di sasis eSAF merupakan silikat bukan karat.
Menurut penuturan mereka bercak kuning yang muncul di rangka merupakan silikat yang bisa melindungi rangka dari karat.
"Mengenai bercak kuning yang lagi viral, kita di factory menyebutnya sebagai Silicate." buka Subhan, Technical Service Manager PT. Astra Honda Motor pada Rabu (23/8).
"Bercak kuning yang terdapat pada las-lasan di rangka eSAF adalah silikat (Silicate). Lapisan Silikat itu bukan karat," tambah Subhan.
"Lapisan itu justru melapisi frame supaya enggak terjadi oksidasi," sambungnya lagi.
Nah, karena MOTOR Plus masih penasaran seputar bercak kuning tersebut kita tanyakan langsung ke ahlinya yakni Doktor Bambang Widyanto.
Doktor Bambang Widyanto kini jadi ahli metalurgi Universitas Ahmad Yani (Unjani), Bandung.
Menurutnya bercak kuning yang disebut pihak AHM merupakan silikat perlu dicek melalui uji laboratorium.
Baca Juga: Perbedaan Rangka eSAF dengan Rangka Underbone, Banyak Kelebihan Tapi Rawan Keropos
Doktor Bambang sendiri lulusan Universite de Technologie de Compiegne France.
Sebelumnya ia lama menjadi dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) sampai tahun 2019 kemudian lanjut ke Unjani.
Jadi bukan orang sembarangan dalam urusan karat di rangka eSAF ini.
"Untuk bisa mengecek bercak tersebut silikat atau karat sebetulnya harus analisa dengan x-ray," terang Doktor Bambang.
Sementara pihak AHM saat menjelaskan bercak kuning mereka hanya menggunakan tisu.
"Jadi harus diuji lewat tes laboratorium sebetulnya untuk bisa membuktikan apakah bercak tersebut silikat atau ternyata betul karat," tambahnya.
Doktor Bambang sebelumnya menduga adanya kesalahan prosedur dalam proses manufaktur rangka eSAF ini.
Sehingga rangka eSAF tersebut muncul karat dan keropos meskipun motor dalam kondisi baru.
"Proses manufaktur perlu dikontrol dengan baik," tambahnya lagi.
"Perlu dilakukan proses pengecatan yg baik yg mengikuti SOP dan standard pengecatan agar karat tersebut," bilangnya.
"Termasuk preparasi permukaan yang akan dicat yg ada standardnya," yakinnya.
"Kalau mau lebih teliti harus ada pemeriksaan di laboratorium. Supaya lebih pasti mencari akar masalahnya," tutup Doktor Bambang.
Nah, ternyata tidak semudah itu menentukan kalau bercak kuning di rangka eSAF tersebut silikat atau karat.
KOMENTAR