MOTOR Plus-online.com - Razia tilang uji emisi segera berlaku, simak berapa ambang batas emisi motor yang dinyatakan lulus.
Uji emisi kendaraan bermotor makin gencar digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
Hal itu dilakukan untuk menekan polusi udara di Ibu Kota.
Bahkan pihak DLH DKI akan melaksanakan razia tilang uji emisi yang dimulai 1 September mendatang.
Motor yang tidak lulus uji emisi akan dikenakan denda tilang sebesar Rp 250 ribu.
Razia ini merupakan penegakan hukum Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Peraturan Gubernur No. 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan bahwa razia ini adalah salah satu upaya Pemprov DKI dalam mengurangi polusi udara secara signifikan.
"Kita mulai bergegas untuk menggalakan ini kepada seluruh masyarakat Jakarta agar emisi dari sumber bergerak ini dapat dikendalikan,” ujar Asep dikutip dari situs lingkunganhidup.jakarta.go.id.
Baca Juga: Daftar Bengkel Uji Emisi Motor dI Jakarta, Buruan Ikut Sebelum Kena Tilang Rp 250 Ribu
Lalu berapa ambang batas uji emisi agar motor dinyatakan lulus?
Ada dua indikator yang menentukan motor lulus atau tidak, yakni kadar karbon monoksida (CO) dan hidrocarbon (HC).
"Untuk motor produksi 2010 ke atas, kadar CO maksimal 4,5 persen dan HC 2000 ppm," kata Abdurrahman, Teknisi LHK DKI saat ditemui MOTOR Plus-online di Rawalumbu, Kota Bekasi, Senin (28/8/2023).
"Sementara motor tahun 2010 ke bawah, kadar CO maksimal 5,5 persen dan kadar HC 2.400 ppm. sambungnya.
"Jika melebihi itu, maka motor dinyatakan tidak lulus uji emisi," lanjut Rahman, sapaan akrabnya.
Kalau masih di bawah ambang batas, kata Rahman, kendaraan akan ditempel stiker yang menandakan lulus uji emisi.
Rahman menyarankan untuk motor diservis dan settingan dibuat standar sebelum uji emisi.
"Misal pakai knalpot standar, atau yang sudah dilengkapi katalis konverter untuk menekan emisi gas buang," lanjutnya.
"Bensin juga berpengaruh, sebaiknya pakai oktan sesuai rasio kompresi yang disarankan pabrikan," pungkas Rahman.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR