Karena kebanyakan driver ojol adalah pengguna motor matic, khususnya Honda.
"Kekawatiran ini adalah hal yang wajar mengingat ojol harus membawa penumpang bahkan antaran barang yang bebannya terkadang berat, sehingga jika sampai terjadi patah rangka pada saat kecepatan tinggi maka tentunya hal ini mengancam keselamatan jiwa pengemudi ojol, penumpang maupun pengguna jalan yang lain," tegasnya.
Igun menambahkan sejak informasi rangka eSAF karat sampai keropos viral, dirinya menghimbau pemerinta khususnya Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dan Kementerian Perhubungan untuk mengambil tindakan.
"Perlu perhatian serius dari pihak pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian dan Perdagangan serta Kementerian Perhubungan untuk laik jalan agar terpenuhinya unsur keamanan dan kenyamanan suatu produksi sepeda motor," lanjutnya lagi.
Agar terciptanya keselamatan berkendara, harus segera ada tindakan dari pihak produsen motor (Honda).
"Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia mendorong pihak produsen sepeda motor Honda untuk dapat memberikan penjelasan ataupun klarifikasi mengenai viralnya rangka motor matic Honda yang keropos, jangan sampai ada jatuh korban jiwa baru dilakukan evaluasi," sarannya.
Menurutnya keselamatan konsumen pengguna motor matic Honda khususnya yang menggunakan rangka eSAF juga perlu diperhatikan oleh pihak produsen.
Sebelumnya, pihak Astra Honda Motor (AHM) sudah melakukan klarifikasi soal rangka eSAF motor matic Honda yang berkarat sampai keropos.
Menurut Subhan, Technical Service Manager AHM, bercak kuning yang ada di rangka eSAF bukan karat melainkan silika (silica) sisa produksi.
Baca Juga: Bandingin Honda BeAT Rangka eSAF dan Belum eSAF, Diketok Obeng Suaranya Bikin Kaget
Klarifikasi AHM terkait masalah karat pada rangka eSAF digelar pada Rabu (23/8) lalu.
Selain itu, pihak AHM melalui Ahmad Muhibbuddin selaku GM Corporate Communication AHM menjelaskan soal rencana recall motor matic Honda yang menggunakan rangka eSAF.
Muhib mengaku belum ada rencana recall pada motor yang pakai rangka eSAF.
"Kami belum memiliki rencana (melakukan) recall," ujar Muhib.
"Karena produk kami sudah kami produksi dengan melalui proses uji kualitas yang sudah teruji," tutupnya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR