Selain itu, Wildan mengatakan tim gabungan juga akan mencari sample rangka eSAF yang kondisinya masih bagus atau tidak patah.
"Saya harus melihat bagaimana (rangka) yang tidak patah, katakanlah yang (pemakaiannya) 3 tahun, 5 tahun, 8 tahun. Saya harus ngambil sampling secara masuk akal," jelasnya.
Namun Wildan mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari konsumen yang mengalami patah rangka.
Oleh sebab itu, tim gabungan akan bergerak cepat untuk mencari laporan-laporan tersebut agar langkah selanjutnya bisa ikut berjalan secara terukur.
"Ini mau saya inventarisir dulu. Karena untuk menyusun ini saya mau ke mana aja. Jadi kalau ada nih bus terbakar, rem blong, itu kan kejadian. Kenapa rem blong? kenapa bus terbakar? itu yang mau saya cari tahu. Nanti mitigasinya dari sana, saya jadi enggak membabi buta, saya harus terukur," tutupnya.
KOMENTAR