MOTOR Plus-online.com - Tim gabungan sudah dibentuk dalam rangka mencari titik terang rangka motor matic Honda yang ramai dibicarakan.
KNKT dan Kemenhub akan investigasi proses pembuatan rangka eSAF di pabrik Honda yang dipakai motor matic.
Seperti diketahui tim gabungan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dibentuk untuk investigasi rangka eSAF.
Tim tersebut juga akan melakukan pengecekan terhadap produksi rangka eSAF di pabrik PT Astra Honda Motor (AHM).
"Kami harus lihat bagaimana rangka itu dibuat dan sebagainya, sehingga kami punya gambaran sebenarnya ada masalah apa. Ini akan dibuat sebuah improvement untuk mencegah hal ini terjadi lagi," tutur Ahmad Wildan, PLT Ketua Sub Komite LLAJ KNKT.
Namun sebelum itu menurut Ahmad pada tahap awal pihaknya akan lebih dulu menyusun investigation plan.
Tujuannya, agar pergerakan investigasi dari tim gabungan ini bisa lebih efektif dan terarah dengan baik.
"Kami akan melakukan spot terhadap kasus keluhan-keluhan di beberapa daerah. (Informasi) ini akan kami gali dari medsos dan sebagainya," imbuhnya saat ditemui Gridoto.com di kantor Kemenhub, Senin (28/8/2023).
Baca Juga: Tak Pakai Rangka eSAF, Motor Baru Honda Giorno + 125 Rilis, Jadi Basis Honda Stylo?
Selain itu, Wildan mengatakan tim gabungan juga akan mencari sample rangka eSAF yang kondisinya masih bagus atau tidak patah.
"Saya harus melihat bagaimana (rangka) yang tidak patah, katakanlah yang (pemakaiannya) 3 tahun, 5 tahun, 8 tahun. Saya harus ngambil sampling secara masuk akal," jelasnya.
Namun Wildan mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari konsumen yang mengalami patah rangka.
Oleh sebab itu, tim gabungan akan bergerak cepat untuk mencari laporan-laporan tersebut agar langkah selanjutnya bisa ikut berjalan secara terukur.
"Ini mau saya inventarisir dulu. Karena untuk menyusun ini saya mau ke mana aja. Jadi kalau ada nih bus terbakar, rem blong, itu kan kejadian. Kenapa rem blong? kenapa bus terbakar? itu yang mau saya cari tahu. Nanti mitigasinya dari sana, saya jadi enggak membabi buta, saya harus terukur," tutupnya.
KOMENTAR