"Saat aku gabung Ducati (tahun 2013), kemenangan pertama kami bersama dia (Iannone), di Austria 2016," lanjutnya.
Baca Juga: Mantan Pembalap Dunia Sebut Ada Mafia di MotoGP, Modus Tuduhan Doping
"Makanya aku sangat mengingatnya, dia punya hati yang besar dan selalu maksimal, itu yang aku harus hormati," sebut Gigi Dall’Igna.
Andrea Iannone merupakan pembalap Italia, yang punya reputasi hebat sejak debut GP125 tahun 2005.
Dijuluki Crazy Joe di awal karirnya, Andrea Iannone makin galak saat naik kelas Moto2 dan 3 kali meraih posisi klasmen ketiga.
Makanya pembalap kelahiran 9 Agustus 1989 ini sempat dijuluki penerus Valentino Rossi.
Di tahun 2013, Andrea Iannone gabung Pramac Ducati, meski sering kecelakaan dan gagal finish.
Namun performanya diakui Ducati Corse, dan gabung tim pabrikan musim 2015 dan mulai baik performanya.
Berkat riset dengan Andrea Dovizioso, akhirnya Ducati bisa menghasilkan motor juara lagi di Desmosedici GP16.
Selanjutnya Andrea Iannone pindah tim dari Suzuki, lalu terakhir Gresini Aprilia sebelum kasus doping.
Karena punya jasa buat Ducati, Gigi Dall’Igna memberikan slot buat tim superbike meski bukan pabrikan.
"Aku senang dia gabung lagi, memang bukan tim kami (Ducati Corse) namun satelit, aku memberikan semoga beruntung untuk comeback-nya," kata Gigi Dall’Igna.
Baca Juga: Bos Pramac Racing Paolo Campinoti Tertarik Gaet Andrea Iannone Di MotoGP 2024
Belum diumumkan tim satelit Ducati apa yang dipilih, namun media Italia punya bocoran.
Tim yang dipilih adalah GoEleven Ducati, yang saat ini diisi Philipp Oettl, mantan pembalap Moto3.
"Pastinya dia butuh waktu, agar kembali memaksimalkan potensinya," tukas Gigi Dall’Igna.
Mengingat Andrea Iannone cukup lama tidak turun balap, hanya sesekali latihan saat masih bersama Aprilia.
"Dia punya banyak talenta, hati yang besar, aku berharap di tahun 2024 bisa mendapatkan hasil baik," tutup Gigi Dall’Igna.
Source | : | The-race.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR