Sebelum Pertalite dihapus dari pasaran, pemerintah melibatkan program kemitraan Indonesia-Australia untuk perekonomian (Prospera) untuk mengkaji hal tersebut.
"Sekarang ini kita minta Prospera membuat studi detail masalah ini," ujarnya.
"Sekarang yang baru kita lakukan ini baru feeling, belum data yang lengkap," lanjutnya.
"Jadi setelah studi ini selesai, dalam minggu-minggu depan kita akan targetin ini lebih bagus lagi," jelas Luhut.
"Kita akan tetap melihat supaya rakyat itu jangan sampai terbebani. Itu kuncinya," pungkas Luhut.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penghapusan Pertalite termasuk dalam Program Langit Biru.
Tahap pertama program tersebut adalah menghapus bensin RON 88 alias Premium.
"Program pertama menaikkan BBM subsidi dari RON 88 menjadi RON 90," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).
"Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertalite Akan Dihapus pada 2024, Luhut: Nanti Kita Lakukan"
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR