Kemudian, salah satu pelaku turun dari sepeda motor dan mengeluarkan senjata tajam (sajam) celurit dari balik pakaiannya.
"Dari lima, yang membawa sajam hanya satu orang. Lalu, pelaku ini langsung menodongkan celuritnya ke saya sambil bilang 'yang mana anaknya ayo lek ate bacokan' (yang mana anaknya ayo kalau mau bacokan). Saya langsung bilang, 'ada apa ini kok ramai-ramai," jelasnya.
Karena takut, ia pun segera berlari kabur mengikuti warga lainnya yang masuk ke dalam area permukiman.
"Ketika saya lari, diikuti oleh korban dan pelaku. Ternyata, korban ini sudah berdarah di bagian tangannya, kena sabet di depan Balai RW. Kemudian, saya dan korban ditolong masuk ke dalam rumah oleh warga," tambahnya.
Pelaku yang diduga juga dalam pengaruh miras, berhenti melakukan pengejaran lalu keluar area permukiman sambil meneriakkan kalimat 'ayo metuo' (ayo keluar).
Tidak lama kemudian, pelaku pun meninggalkan lokasi.
"Karena kondisi korban sangat parah, saya bawa ke RS Panti Nirmala terus dirujuk ke RS Saiful Anwar (RSSA). Saat ini, kondisi korban masih dalam perawatan di RSSA dan sudah menjalani operasi atas lukanya tersebut,"
"Korban mengalami luka sabetan celurit pada bagian tangan kanannya. Lukanya cukup panjang, sekitar 10 sentimeter dan lukanya juga cukup dalam," ungkapnya.
Dirinya mengaku, tidak tahu penyebab pelaku datang dan langsung melakukan pembacokan secara membabi buta tersebut.
Baca Juga: Razia 2023 Serentak Motor Knalpot Brong Ditahan alias Dikandangin dan Diberi Surat Tilang
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR