"Kalau knalpot enggak standar memang plong, diujung langsung saringan," sambungnya.
Selain knalpot, kata Mawan, karburator juga disetting.
"Karbu cuma anginnya saya buka setengah, biar enggak terlalu basah," lanjut dia.
Mawan pun membawa motor 2-tak itu ke bengkel uji emisi CV Farama Consultant yang berlokasi di Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Setelah uji emisi, kadar karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) Yamaha YT 115 itu di bawah ambang batas.
Tercatat motor 2-tak Yamaha itu punya kadar CO 2,03 persen, serta HC 7.070 ppm.
Sementara untuk motor 2-tak di bawah 2010, kadar CO harus di bawah 4,5 persen dan HC di bawah 12.000 ppm.
Dengan begitu, Yamaha YT 115 milik Mawan dinyatakan lulus uji emisi.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR