Gabung Aprilia tahun 1992, Gigi mengembangkan mesin 125 dan 250 cc buat balap.
Hasilnya Aprilia RS125 dan RS250 jadi motor terbaik di kelasnya, dan mendominasi kelas GP125 serta GP250 di era 90an sampai awal 2000an.
Baca Juga: Luigi Dall'Igna Otak Sukses Besar Ducati Di MotoGP, Gara-gara Dia Semua Pengin Seperti Motor Ducati
Sempat cabut ke Derbi, Gigi kembali ditarik Aprilia untuk pengembangan motor superbike RSV4.
Gigi juga dapat jabatan baru oleh Piaggio Group, yaitu Technical Manager dan bikin RSV4 membabat habis kompetitornya.
Ini dibuktikan dengan gelar konstruktor 4 kali WorldSBK, lalu juara dunia tiga kali.
Aprilia RSV4 sukses bikin Max Biaggi juara dunia tahun 2010 dan 2012, lalu Sylvain Guintoli di tahun 2014.
Makanya Ducati Corse merayu Gigi untuk gabung di tahun 2014, untuk merombak tim MotoGP mereka.
Meski prosesnya lama, akhirnya Ducati Desmosedici bisa kembali kompetitif, dan mulai meraih kemenangan.
Bahkan di tahun 2020, Ducati meraih gelar konstruktor mengalahkan tim Jepang yang lebih sering menang.
Sampai akhirnya Francesco Bagnaia juara dunia MotoGP tahun 2022, dan sekarang Ducati Desmosedici jadi motor terbaik.
Kalau Luigi Dall'Igna gabung Honda dan bisa sukses, pastinya reputasinya bakalan lebih angker lagi.
Apalagi bisa membantu Marc Marquez kembali kompetitif dan meracik Honda RC213V agar bisa maksimal digeber pembalap lain.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR