Baca Juga: Tanggapan Asosiasi Ojek Online Uji Emisi Jadi Syarat Perpanjang STNK; Jangan Dipersulit
"RON yang semakin tinggi, artinya sewaktu busi menyala dan campuran bahan bakar ikut menyala, itu butuh waktu yang panjang. Sedangkan RON yang kecil, sebaliknya," ujar Yus, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Artinya bensin RON tinggi perlu waktu lama untuk dibakarnya karena tahan terhadap kompresi.
Untuk itu timing pengapian dibuat lebih maju atau lebih jauh dari Titik Mati Atas.
"Jadi, kalau digambarkan sebagai kenaikan tekanan, maka kalau dia butuh waktu lebih lama untuk menyala," kata Yus.
Yus menambahkan, dengan tekanan yang tinggi, maka yang mendorong piston lebih kuat.
Sehingga, daya yang dihasilkan lebih tinggi. Jika dayanya semakin tinggi dengan bukaan gas yang sama, maka kecepatannya akan lebih tinggi.
"Otomatis, pengendara akan mengurangi bukaan gas. Sehingga, bahan yang digunakan menjadi lebih sedikit. Dengan demikian, emisi yang dihasilkan juga lebih rendah," ujarnya.
Sebaliknya, jika pakai bahan bakar dengan RON yang rendah, maka tekanan yang dihasilkan tidak terlalu tinggi.
Sehingga, dengan bukaan gas yang sama, tenaga dan kecepatan yang dihasilkan akan berbeda.
Maka itu, penggunaan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi disebutkan lebih irit.
Selain pembakaran yang dihasilkan lebih sempurna, daya yang dihasilkan juga lebih besar.
Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com dengan judul: Korelasi antara Nilai Oktan dan Emisi Kendaraan.
KOMENTAR