"Saya masuk Suzuki Jepang tahun 1986, walau tidak berhubungan langsung dengan Indonesia, saya tahu pak Soebronto itu nama yang sangat terkenal di seluruh affiliate Suzuki di seluruh dunia," lanjutnya.
"Saya sampai di Indonesia dua setengah tahun yang lalu," tambah Sezaki-san.
"Dan sejak dua setengah tahun yang lalu, setiap bulan pasti memiliki kesempatan untuk bertemu Pak Bronto, ngobrol saat makan siang atau malam untuk membicarakan bagaimana kelanjutan dari Suzuki," sambungnya.
"Karena almarhum sangat mencintai Suzuki dan selalu mendukung keberadaan Suzuki supaya tetap ada di Indonesia," lanjut dia.
"Dan saat ini dengan adanya 50 diler, semua itu berasal dari perjuangan pak Soebronto untuk memulai untuk berhubungan dengan diler tersebut," tambahnya.
"Berkat usaha almarhum juga, 2 tahun ini Suzuki telah mencapai produksi 3 juta unit kendaraan," sambungnya.
"3 juta kendaraan itu kalau kita deretkan sama seperti dari Jakarta sampai London (Inggris), dan itu satu hal yang luar biasa yang selama ini telah kita rajut bersama-sama," lanjut Sezaki-san.
"Bulan depan saya akan kembali ke Jepang dan saat menyampaikan itu ke Pak Bronto, ia kecewa (dengan kepergian saya) karena saya dan Pak Bronto memiliki mimpi yang sama," sambungnya.
"Dan kini saya sangat sedih dengan kepergian almarhum yang sangat tiba-tiba," tambah dia.
"Saya yakin almarhum adalah orang yang bisa membuat sejarah, dan semoga kita selalu mengingat jasa-jasa beliau untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR