MOTOR Plus-online.com - Dunia otomotif Indonesia berduka, Soebronto Laras Founder dan Komisaris Indomobil Group meninggal dunia pada Rabu (20/9/2023).
Tokoh otomotif Indonesia itu meninggal pada usia 79 tahun dan dimakamkan siang tadi, Kamis (21/9/2023) sekitar jam 12:30 WIB.
Ia dikebumikan di TPU Karet Bivak, Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat.
Dari pantauan MOTOR Plus-online, jajaran petinggi Suzuki Indonesia menghadiri pemakaman pria yang akrab disapa Pak Bronto itu.
Termasuk President Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) dan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Shingo Sezaki.
Di kesempatan itu, Sezaki-san memberi pidato mengenang jasa Pak Bronto kepada Suzuki Indonesia.
"Suzuki berdiri tahun 1970, dan hingga sekarang atau sudah 50 tahun, Suzuki bisa menjadi seperti ini adalah berkat semua jasa pak Soebronto," kata Sezaki-san, Kamis.
"Dimulai dengan impor kendaraan roda dua, perakitan roda dua, lalu pada tahun 1986 kita mulai bisnis roda empat dan kita juga sempat menjadi industri nomor 1 untuk roda dua," sambungnya.
Baca Juga: Kabar Duka, Soebronto Laras Bapak Suzuki Indonesia Meninggal Dunia
"Saya masuk Suzuki Jepang tahun 1986, walau tidak berhubungan langsung dengan Indonesia, saya tahu pak Soebronto itu nama yang sangat terkenal di seluruh affiliate Suzuki di seluruh dunia," lanjutnya.
"Saya sampai di Indonesia dua setengah tahun yang lalu," tambah Sezaki-san.
"Dan sejak dua setengah tahun yang lalu, setiap bulan pasti memiliki kesempatan untuk bertemu Pak Bronto, ngobrol saat makan siang atau malam untuk membicarakan bagaimana kelanjutan dari Suzuki," sambungnya.
"Karena almarhum sangat mencintai Suzuki dan selalu mendukung keberadaan Suzuki supaya tetap ada di Indonesia," lanjut dia.
"Dan saat ini dengan adanya 50 diler, semua itu berasal dari perjuangan pak Soebronto untuk memulai untuk berhubungan dengan diler tersebut," tambahnya.
"Berkat usaha almarhum juga, 2 tahun ini Suzuki telah mencapai produksi 3 juta unit kendaraan," sambungnya.
"3 juta kendaraan itu kalau kita deretkan sama seperti dari Jakarta sampai London (Inggris), dan itu satu hal yang luar biasa yang selama ini telah kita rajut bersama-sama," lanjut Sezaki-san.
"Bulan depan saya akan kembali ke Jepang dan saat menyampaikan itu ke Pak Bronto, ia kecewa (dengan kepergian saya) karena saya dan Pak Bronto memiliki mimpi yang sama," sambungnya.
"Dan kini saya sangat sedih dengan kepergian almarhum yang sangat tiba-tiba," tambah dia.
"Saya yakin almarhum adalah orang yang bisa membuat sejarah, dan semoga kita selalu mengingat jasa-jasa beliau untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR