MOTOR Plus-online.com - Serentak berlaku nasional harga bensin non subsidi naik per 1 Oktober 2023 karena hal ini.
Harga bensin non subsidi seperti Pertamax dan sejenisnya naik per 1 Oktober 2023.
Harga Pertamax naik jadi Rp 14.000, yang berlaku di Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Padahal sebelum 1 Oktober, harga Pertamax di wilayah tersebut masih Rp 13.300.
Harga bensin baru Pertamax Green, harganya dari Rp 15.000 jadi Rp 16.000.
Harga bensin Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 15.900.
Adapun ini penyebab harga bensin non subsidi bisa naik per 1 Oktober 2023.
Faktornya adalah naiknya harga minyak dunia di atas 90 dollar AS per barrel saat ini.
Baca Juga: Daftar Harga Bensin Pertamina 1 Oktober 2023, Pertamax Ada Perubahan
Dikutip dari Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November berada pada posisi 95,38 dollar AS per barrel.
Penjualan Brent berjangka untuk November berakhir pada Jumat (29/9/2023).
Brent berjangka pengiriman bulan Desember yaitu 93,10 dollar AS per barrel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,1 persen menjadi 91,71 dollar AS per barrel.
Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Insitute mengungkapkan komponen harga minyak dunia di harga BBM nonsubsidi sekitar 55-60 persen bergantung pada kualitas dan jenis minyak seperti bensin atau solar.
Sementara 40 persen lainnya pembentuk harga BBM adalah komponen distribusi, yakni biaya pengiriman, pengolahan di kilang sampai margin semua rantai bisnis, termasuk pajak-pajak baik PPN atau Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
"Artinya kalau 40 persen tetap ketika harga minyak naik yang 60 persen-nya naik ada kenaikan (di harga), ini akan menjadi bobot, karena lebih dari 50 persen otomatis naik," kata Komaidi melalui keterangan pers dikutip dari kompas.com, Minggu (1/10).
Saat ini krusialnya harga minyak dunia terhadap harga BBM nonsubsidi harus terus diinformasikan ke masyarakat luas.
Sehingga bisa meminimalisir potensi gejolak yang timbul saat ada kenaikan harga BBM ketika harga minyak dunia juga naik.
"Pemerintah perlu sampaikan proporsional ke publik sama-sama memberi edukasi ke publik bahwa sesuatu yang naik turun itu wajar karena bahan bakunya naik turun tapi ketika nanti turun ya harus responsif turunkan sehingga konsumen menjadi terbiasa dan merasa diperlakukan secara adil," jelas Komaidi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR