Ngeri Cairan Setan Jadi Andalan Maling Motor Jebol Gembok Mahal, Sekali Tetes Hancur

Ahmad Ridho - Senin, 2 Oktober 2023 | 12:35 WIB
MOTOR Plus/ A. Ridho
Cairan setan dipakai maling motor rusak gembok, waspada motor hilang di parkiran.

MOTOR Plus-online.com - Gerombolan maling motor punya cara sendiri untuk mencuri incarannya.

Salah satunya menggunakan cairan setan atau cairan kimia untuk merusak gembok.

Selama ini maling motor identik menggunakan kunci T sebagai andalannya.

Namun maling tidak pernah kehabisan akal mencuri motor incarannya termasuk yang sudah digembok.

Pakai cairan setan, sekali tetes lubang gembok bisa hancur dan maling dengan leluasa membawa kabur motor incarannya.

Dikutip dari Surya.co.id, cairan kimia yang disebut cairan setan, merupakan perkembangan dari modus-modus kejahatan selama ini.

Menurut Solehuddin, kriminolog Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya, modus tersebut merupakan cara yang mudah dan efisien.

”Itu adalah cara yang efektif dan efisien, karena bahannya mudah didapat, dan tidak perlu memakai izin untuk membelinya. Siapa saja bisa mendapatkannya,” kata Solehuddin, beberapa waktu lalu.

Solehuddin mengatakan, modus kejahatan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Saat ini pelaku kejahatan terus mencari modus yang tidak mudah diduga oleh masyarakat, termasuk pihak kepolisian.

Baca Juga: Korban Maling Motor di Klungkung Bali Rugi Rp 20 Juta, Honda BeAT yang Diparkir Raib

Baca Juga: Lihat Motor Honda Vario Kuncinya Nyantol, Pria di Sumsel Berubah Jadi Maling Motor

Seperti cairan setan, masyarakat tidak menduga cairan itu bisa merusak gembok.

Selama ini masyarakat mengira, dengan memberi gembok pada rumah atau motor akan aman.

Apalagi pelaku yang menggunakan cairan tersebut, tentu mudah mendapatkan cairan tersebut.

Karena cairan yang digunakan itu dijual di pasaran. Selain itu, polisi tentu tidak akan curiga jika menemukan cairan yang dibawa oleh pelaku.

”Beda misalnya dengan membawa alat pemotong besi atau kunci T, tentu polisi akan menaruh curiga, itu untuk apa. Sedangkan jika membawa cairan kimia, itu legal dan banyak dijual pasaran,” kata Solehuddin.

Selain itu, dengan menggunakan cairan setan, pelaku kejahatan akan mudah membawanya kemana saja.

Setiap ada kesempatan, mereka bisa menggunakan cara tersebut.

Lalu apa itu cairan setan? 

Dikutip dari situs humaspolresbantul.blogspot.com, Marketing Manager di Laboratorium Afiliasi Kimia Universitas Indonesia, Puji Yanto mengatakan, cairan setan diduga kuat kumpulan dari cairan asam.

Biasanya, cairan tersebut digunakan untuk analisis kimia atau penelitian di laboratorium dan industri.

Baca Juga: Serentak Berlaku Untuk Seluruh Pemilik Kendaraan Perpanjang STNK Ada Dokumen Tanpa Kertas Ini Bisa Ditolak

"Tapi, yang jelas ini pasti cairan asam. Ada beberapa jenis yang dimungkinkan digunakan pelaku. Bisa jadi, ini jenis asam nitrat, asam klorida, atau asam sulfat,” ujar Puji.

Puji menjelaskan, asam sulfat, asam nitrat, dan asam klorida (HCL) memiliki sifat yang berbeda.

Misalnya, asam nitrat biasa digunakan di bagian metalurgi dan pengilangan, karena dapat bereaksi dengan metal.

Ketika dicampurkan dengan asam klorida, campuran ini akan membentuk aqua regia, satu dari sedikit reagen yang dapat melarutkan emas dan platinum.

Sementara asam klorida merupakan larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCL) yang biasa digunakan untuk keperluan industri.

Asam klorida harus ditangani dengan keselamatan yang tinggi, karena merupakan cairan yang sangat korosif.

Berbeda dengan asam klorida, asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat.

Zat ini larut dalam air pada semua perbadingan. Ini juga merupakan salah satu produk utama industri kimia.

Puji menambahkan, asam sulfat memang berbahaya bila terkena pada jaringan seperti kulit.

Baca Juga: Honda BeAT Lengkap dengan STNK dan BPKB Dijual Maling Motor di Probolinggo, Endingnya Auto Malu

Efek yang ditimbulkan akibat sifat asam sulfat sebagai senyawa korosif dan penarik air yang kuat, dapat menyebabkan kulit seperti terkena luka bakar.

Namun, luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya. Ini karena adanya tambahan kerusakan jaringan oleh senyawa H dan O dari jaringan ditarik sebagai H2O (dehidrasi).

Selain itu, akan terjadi kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.

Selain berbahaya untuk kulit dan jaringan, asam sulfat pekat berasap (Oleum) juga membahayakan pernapasan. Bila terjadi kecelakaan terpapar asam sulfat pada kulit harus dilakukan penanganan yang cepat dan benar.

Perawatan pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit adalah dengan membilas kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya dan yang terpenting air harus mengalir.

Pembilasan dilanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan di sekitar luka bakar asam dan guna menghindari kerusakan sekunder.

Pakaian yang terkontaminasi oleh asam sulfat harus dilepaskan dengan segera dan bilas kulit yang berkontak dengan pakaian tersebut.

“Untuk itu, cairan ini tidak dijual bebas di pasaran. Hanya untuk keperluan analisis kimia dan industri,” kata Puji Yanto.

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular