Dalam revisi tersebut akan mengatur detail kriteria kendaraan yang dapat mengisi Pertalite dan juga tengah mengkaji untuk membuat perbedaan harga Pertalite sesuai dengan jenis kendaraannya.
"Saya mengimbau, pertalite itu untuk masyarakat yang membutuhkan, jadi kalau yang mampu janganlah menggunakannya karena bukan peruntukannya," ucap Tutuka.
Sejauh ini, Pertamina tengah melakukan uji coba pembatasan pembelian Pertalite khususnya bagi kendaraan roda empat di beberapa daerah.
Setiap pembeli diwajibkan memiliki Quick Response (QR) Code untuk dipindai oleh petugas SPBU sebelum melakukan pembelian.
Uji coba tersebut dilakukan di 41 kota dan kabupaten yang tersebar di tiga provinsi yakni Aceh, Bangka Belitung, dan Bengkulu. Uji coba juga dilakukan di Timika, Papua.
Diketahui pada 1 Oktober 2023 PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga BBM.
Dari penyesuaian tersebut membuat adanya kenaikan harga BBM non subsidi.
Untuk BBM jenis Pertamax dengan RON 92 per 1 Oktober 2023 mengalami kenaikan harga sebesar Rp 700 menjadi Rp 14.000 dari harga sebelumnya Rp 13.300 per liter.
Kemudian BBM jenis Pertamax Green RON 95 naik Rp 1.000 dan kini dijual seharga Rp 16.000 per liter (hanya dijual di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur).
BBM jenis Pertamax Turbo 98 juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp 700 menjadi Rp 16.600 dari harga sebelumnya Rp 15.900.
Sementara itu, BBM Pertamina jenis Dexlite juga mengalami kenaikan Rp 850 menjadi Rp 17.200 per liter dari harga sebelumnya Rp 16.350.
BBM jenis Pertamina Dex juga naik sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 17.900 per liter dari harga sebelumnya Rp 16.900.
Dan untuk BBM jenis Pertalite 90 serta solar subsidi masih tetap dijual seharga Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Minyak Dunia Melambung di Tengah Perang Israel-Palestina, Harga Pertalite Bakal Naik?
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR