"Masalah abrasi saat ini telah menjadi sangat serius bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir di sejumlah daerah di Indonesia," ujar Agung.
"Dengan memanfaatkan limbah ban bekas dari Planet Ban, diperkirakan inisiatif ini berpotensi meningkatkan taraf hidup 5% dari populasi masyarakat Desa Tanjung Pakis yang terdampak abrasi pada 2026," tambah dia.
"Hal ini dihitung dari potensi restorasi lahan hingga 10 hektar dan konservasi 40,000 pohon mangrove dari gelombang tinggi," lanjutnya.
"Diharapkan bahwa solusi Planet Ban dapat memotivasi sektor lain untuk mengadopsi pendekatan kreatif dalam mengatasi masalah lingkungan dan menciptakan ekosistem berkelanjutan," tutup Agung.
Sebelumnya, Planet Ban telah mendorong pelanggan untuk meninggalkan ban bekas saat membeli ban baru di toko guna mengurangi dampak negatif dari limbah.
Melalui kerjasama dengan pihak ketiga, ban bekas akan diolah ulang menjadi produk yang berguna.
Selain itu, Planet Ban bekerja sama dengan produsen ban resmi untuk menerapkan kebijakan tanpa plastik dalam penjualan ban di lebih dari seribu outlet Planet Ban.
Hal itu sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam mengurangi limbah plastik.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR