Saat ini, ketersediaan etanol pun umumnya diperoleh dari molases tebu, maka selain untuk etanol, harus diperhatikan pula ketersediaan tebu untuk kebutuhan produksi gula di dalam negeri.
"Kita harus kembangin kebun tebu, kemudian maksimalkan produksi gula dalam negeri, ya itu berkembang terus," ujarnya.
"Nanti kalau ini berkembang, kelebihannya bisa kita bikin etanol atau memang ada yang special area dedicate untuk memang bangun etanol industri," jelas Arifin.
Ia bilang, rencana produksi Pertamax Green 92 sejatinya masih panjang, lantaran masih dilakukan uji coba oleh Pertamina.
Industri etanol di Indonesia sendiri masih terus dikembangkan.
"Kan kita baru uji coba, Pak Presiden di Mojokerto waktu itu membuka industrinya. Jadi kalau percobaan masih panjang, apalagi komersialnya masih kita hitung betul," ucap dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya memiliki Program Langit Biru sejak 2 tahun lalu.
Pada tahap pertama adalah menghapus keberadaan BBM RON 88 alias Premium.
"Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92," ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, (30/8/23).
Menurut Nicke, langkah ini sejalan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di mana BBM yang diperbolehkan beredar nantinya minimal RON 91.
Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang.
Secara rinci, Pertamax Green 92 merupakan BBM hasil percampuran Pertalite dengan 7 persen etanol atau E7, sehingga RON-nya naik dari 90 menjadi 92.
Jika Pertalite jadi digantikan Pertamax Green 92, maka hanya akan ada tiga jenis BBM gasoline di 2024.
Terdiri dari Pertamax Green 92 yang akan diluncurkan mulai tahun depan.
Lalu Pertamax Green 95 yang sudah tersedia di sejumlah SPBU Jakarta dan Surabaya, serta Pertamax Turbo.
"Jadi tahun depan hanya akan ada tiga produk, di mana ada dua green gasoline yang akan menjadi produk dari Pertamina," ucap Nicke.
KOMENTAR