Baca Juga: Ini Bensin Pengganti Pertalite Punya RON92 Setara Pertamax Kapan Ada di SPBU Diungkap Bos Pertamina
Suganda menuturkan, ketersedian BBM menjadi perhatian khusus karena berkaitan dengan inflasi yang terjadi di Bangka Belitung.
Sebagai daerah kepulauan, kelangkaan dan keterlambatan pasokan BBM akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat.
"Inflasi kami bahkan bisa dipengaruhi cuaca, kelangkaan bahan bakar pokok. Ini juga menjadi hal yang kita pikirkan," ujar Suganda.
Ia menilai, aplikasi MyPertamina yang masih bisa dipindah tangankan, sehingga belum efektif dalam mencegah pengeritan (pembelian BBM berulang).
"Solar subsidi maupun Pertalite mengalami kebocoran. Pertamina harus mencari solusi untuk mendeteksi kebocoran, sehingga tidak perlu menambah kuota BBM," beber Suganda.
Di sisi lain, sambung Suganda, Pertamina juga harus memerhatikan kondisi tahun politik yang memicu terjadinya mobilisasi massa serta momen pergantian tahun yang berimplikasi pada permintaan BBM.
Senior Manager Kantor Marketing Operation Region II PT Pertamina Persero, Awan Raharjo mengatakan, pihaknya akan mengkaji ulang penyaluran BBM bersubsidi melalui MyPertamina.
"Pertamina tidak mungkin bisa mendistribusikan ke semua daerah jika bukan dibantu oleh pemerintah daerah, maka kami pun akan mengusahakan untuk mendukung Pemprov Babel," ujar Awan.
Saat ini terdapat tiga terminal BBM di Kepulauan Bangka Belitung yakni Pangkalpinang, Belinyu dan Tanjung Pandan.
Pasokan BBM di sana bersifat kontiniu, dan Pertamina merencanakan optimalisasi Belinyu dengan tangki-tangki, sedangkan Tanjung Pandan baru masuk dalam pengembangan jangka panjang.
"Bagi SPBU dan pangkalan yang melakukan pelanggaran sudah ada yang disanksi dan dicabut izinnya," pungkas Awan.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR