Baca Juga: Pakai Motor Suzuki Thunder dan Duit Rp 2 Ribu, Penimbun BBM Bisa Isi Pertalite 800 Liter Per Hari
Tepatnya Jalan Mangkujenang atau Jalan Dwikora, RT 24, Kelurahan Simpang Pasir, Kota Samarinda, tidak ditemukan adanya perkumpulan pengemudi motor yang diduga mengetap itu.
Selain itu, pihaknya juga tidak menemukan adanya jerigen atau wadah penampungan di pondok dekat tanah lapang yang diduga menjadi tempat penimbunan Bahan Bakar Minyak atau BBM.
Mereka juga telah memanggil pihak SPBU untuk memberikan imbauan agar selalu menerapkan aturan SOP yang berlaku dalam melayani pengisian BBM.
"Intinya dugaan pengetapan itu tidak kami temukan. Kami telah mengimbau agar setiap SPBU melakukan pengisian sesuai SOP yang berlaku," singkat Kompol Zarma Putra dikutip dari TribunKaltim.com.
Warga seputaran Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur dibuat gerah.
Karena ada dugaan aktivitas motor besar modifikasi diduga penimbun atau pengetap bahan bakar minyak (BBM) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Mangkujenang.
Warga bahkan sempat merekam aktivitas sejumlah motor bertangki besar yang dikatakan keluar masuk di sebuah gang.
"Warga sini sudah menegur petugas SPBU. Kenapa motor tanki besar dilayani? Petugasnya ketawa saja," beber Akbar (49), salah seorang warga Palaran.
Ada juga Joni (40), warga lainnya mengatakan bahwa pemandangan motor bertangki diduga kuat pengetap BBM bukan hal baru.
Baca Juga: Melongo Dijual Adik Suzuki Thunder Mesin 250cc, Tangki Bensin Muat 12 Liter Harganya Cuma Segini
Ia mengatakan biasanya motor-motor diduga pengetap itu akan keluar masuk sebuah gang, tepatnya tanah lapang untuk mengumpulkan BBM yang telah dibeli.
"Selain BBM bersubsidi makin langka, kan bahaya bisa menyebabkan kebakaran. Makanya, tolong lha aparat kepolisian bisa menertibkan," harap Joni.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Warga Palaran Samarinda Geram pada Pengetap BBM di SPBU, Polisi Telusuri Lokasi Penimbunan
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR