"Sebenarnya aturan ini masih baru, masih awal-awal PM ini berjalan," lanjut Yovi.
"Kita lihat berjalannya kira-kira bisa seperti apa sih, kebijakan ini apakah bisa mengakomodir teman-teman di lapangan atau tidak," sambungnya.
Sementara untuk uji tipe motor custom, lanjut Yovi, kemungkinan pertama kali diterapkan di Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor (PLJSKB) yang berlokasi di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Kemungkinan untuk uji coba pertama di Balai PLJSKB, tapi pasti kedepannya bisa dilakukan Balai Pengelola Transportasi Darat di tiap daerah," tambahnya.
Jika lulus uji tipe kustomisasi, menurut Pasal 51 ayat (4), motor custom brother akan mendapatkan:
- Keputusan Direktur Jenderal
- Sertifikat uji tipe Kustomisasi Kendaraan Bermotor
- Resume uji
- Foto kendaraan bermotor
Sementara dalam Pasal 51 ayat (5), penerbitan sertifikat uji tipe motor custom dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kemenhub.
Baca Juga: Cuma Bengkel Ini yang Berani Acak-Acak Motor Milik Jokowi dan Gibran Rakabuming
Kalau tidak lulus, brother masih bisa melakukan uji tipe ulang, dan akan dijelaskan bagian mana saja yang harus direvisi.
Sertifikat uji tipe akan menjadi dasar penerbitan sertifikat registrasi uji tipe kustomisasi yang dikeluarkan Dirjen Perhubungan Darat.
Ada biaya lagi untuk menerbitkan sertifikat registrasi uji tipe, diatur dalam perundang-undangan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kemenhub.
Selanjutnya, dalam Pasal 55, terhadap motor custom yang sudah mendapat sertifikat uji tipe, bengkel kustomisasi harus mengeluarkan kartu monitor dan kartu induk.
Baik kartu monitor maupun kartu induk, harus memuat:
1. Nama dan alamat pemiliki kendaraan bermotor kustomisasi
2. Nama dan alamat pemilik baru dalam hal terjadi pindah tangan kepemilikan
3. Merek dan tipe
4. Nomor rangka dan nomor mesin
5. Nomor sertifikat uji tipe kustomisasi kendaraan bermotor
Perlu diingat, bengkel kustomisasi yang sudah memiliki izin harus melaporkan hasil modifikasi motor custom ke Dirjen setiap satu tahun sekali.
Laporan tersebut akan menjadi bahan evaluasi pelaksanaan kustomisasi di Indonesia.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR