Syaiful menambahkan, pelaku gagal mencuri motor ayahnya karena dipasangi gembok kecil berukuran sekepalan tangan orang dewasa.
Kejadian ini, kata Syaiful, merupakan percobaan pencurian motor keempat.
Pasalnya, sejak tahun 2022 hingga pertengahan 2023, rumahnya pernah menjadi sasaran percobaan pencurian motor.
"Pelaku gagal mencuri karena saya pasangi kunci ganda di cakram motor," katanya.
"Bentuknya gembok, harganya gak sampai Rp 100.000 dan membeli di toko bangunan," lanjutnya.
Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku pencurian motor diperkirakan berusia sekitar 20-25 tahun.
Baca Juga: Bocah Gagah dan Berani Kejar dan Tarik Maling Handphone Dari Motor di Lampung, Endingnya Begini
Bahkan menurut sejumlah tetangganya, wajah pelaku sempat dikenali sebagai pengamen yang biasa berkeliling di kawasan Wonokromo.
"Kalau dari wajah pelaku, seperti tidak asing. Sepertinya pengamen atau dari orang orang yang biasa lewat dari kampung sini," terangnya.
Korban tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian setempat.
Meski begitu, ia tetap mengunggah rekaman CCTV ke media sosial.
Tujuannya, agar masyarakat Kota Surabaya meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi maling motor yang semakin ramai belakangan ini.
"Kalau setahun biasanya ada 3-4 kasus pencurian. Karena mungkin posisi rumah kami di pinggir jalan," tambah dia.
"Kami telah merekomendasikan RT agar dipasang portal dan ada yang jaga keliling kampung," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Wonokromo Polrestabes Surabaya, Kompol Dwi Jatmiko mengatakan, pihaknya telah mengerahkan personel untuk melakukan penyelidikan atas aksi percobaan pencurian motor tersebut.
Gembok cakram roda depan bisa dibeli di toko daring atau online shop.
Modelnya pun variatif, dengan harga mulai dari Rp 40-100 ribuan.
Kalau memang daerah tempat tinggal brother rawan maling motor, segera pasang gembok cakram supaya lebih aman saat ditinggal parkir.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Maling di Wonokromo Mati Gaya, Motor Malah Tersendat Setelah Dihidupkan Gara-Gara Dipasangi Gembok
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR