Kemenangan SuperBau, juga menunjukan dominasi motor Ducati di balapan superbike.
Baca Juga: Berjaya di WSBK, Alvaro Bautista Bakal Balik ke MotoGP Bareng Ducati
Seperti brother tahu, Ducati Panigale V4 R diuntungkan tidak hanya karena tenaganya yang besar.
Namun juga punya teknologi baru, karena diluncurkan tahun 2018 dengan banyak perubahan.
Mulai dari aerodinamika samoau mesin Desmosedici Stradale, yang mendapat teknologi MotoGP.
Berbeda dengan kompetitornya seperti Yamaha YZF-R1 dan Kawasaki Ninja ZX-10RR, yang update-nya tidak se-ekstrem Ducati Panigale V4.
Selain itu, Alvaro Bautista juga disebut diunggulkan karena beratnya lebih ringan dibanding pembalap lain.
Alvaro Bautista konon cuma punya berat 66 kg, lebih ringan dibanding Toprak Razgatlioglu yang sekitar 72 kg.
Karena lebih ringan, SuperBau bisa lebih cepat tidak hanya di lurusan namun juga tikungan.
Makanya buat tahun depan, FIM mengumumkan regulasi bobot baru yang bisa menjegal dominasi Ducati.
Dimana pembalap yang bobotnya di bawah 80 kg, harus menambahkan ballast atau beban tambahan.
RPM limit juga bakal diatur, dan disebut sebagai regulasi anti-Bautista dan Ducati.
Baca Juga: Terus Mendominasi, Ternyata Alvaro Bautista Punya Kelemahan Paling Kelihatan di WSBK Inggris 2023
Meski terlihat dijegal, Ducati Corse dan Alvaro Bautista tetap semangat menyongsong World Superbike 2024.
Karena kalau mereka bisa juara lagi, ini membuktikan kalau mereka memang menang tanpa diuntungkan regulasi.
Marco Zambenedetti, koordinator teknik Ducati pernah berkomentar kalau problemnya bukan di regulasi.
Namun pabrikan lain tidak meriset habis-habisan motor superbike mereka, beda dengan Ducati yang turun total.
Kita tunggu gebrakan pabrikan lain, apakah bisa melawan dominasi Ducati Panigale V4 R di World Superbike.
Source | : | WorldSBK.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR