MOTOR Plus-online.com - Razia uji emisi kembali digelar pada Rabu (1/11/2023) kemarin dengan sasaran motor dan mobil.
Tak terkecuali driver ojol yang sering wara-wiri cari penumpang di jalan jadi sasaran juga.
Motor driver ojol yang enggak lolos harus didenda dan bayar Rp 250 ribu.
Salah satunya seorang driver ojol yang curhat mendadak lemas karena motornya kena tilang uji emisi dan duit hasil ngojol (ngojek) ludes.
Riyadi mengungkapkan kekecewaannya kepada pihak pemerintah daerah dan kepolisian.
Terutama dalam gerakan razia emisi dan servis kendaraan.
Driver ojol bernama Riyadi ini sudah banting tulang ngojol dan kerja dari pagi ketemu pagi lagi.
Riyadi rela bekerja sampai tidak tidur, nyatanya uang hasil jeripayahnya itu harus terbang ke kantong denda oleh kepolisian.
Kekecewaan pun terpancar di raut wajah Riyadi (43) yang kena tilang emisi lantaran motornya tak memenuhi standar baku mutu.
Baca Juga: Dilarang Masuk Jakarta Mulai 1 November Motor dan Mobil Berumur Lebih dari 3 Tahun Akan Dirazia Loh
Baca Juga: Rp 250 Ribu Melayang Motor Langsung Banyak yang Kena Razia Tilang Uji Emisi Hari Pertama di Jakarta
Riyadi harus membayar denda tilang setelah kendaraannya diuji emisi oleh pihak Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat, di Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat, Rabu (1/11/2023).
Sebab hasil uji emisi menunjukkan bahwa motor Yamaha Mio yang dibelinya pada 2010 lalu, tidak lulus uji emisi atau tidak memenuhi standar baku mutu.
Walhasil, sebuah 'surat cinta' berwarna biru diberikan polisi kepadanya.
Seketika tubuh Riyadi pun lemas sejadi-jadinya.
Dia mengaku, hendak pulang ke rumahnya di Depok, Jawa Barat, usai menarik penumpang dari pagi sampai pagi lagi.
"Motor ini jalan seharian dari pagi, ketemu hari gini, dari pukul 07.00 WIB non stop," ujar Riyadi saat ditemui di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat, Rabu, seperti dikutip Tribun Jatim dari Wartakotalive.com
Riyadi mengaku kecewa karena dia tak tahu menahu soal adanya uji emisi, lantaran ia hanya mengantar penumpang di wilayah Jakarta.
Selain itu, dia merasa kerap melakukan perawatan atau servis kendaraan secara berkala tiap bulannya .
"Ya kecewa saja, dari pagi ketemu pagi saya belum tidur sama sekali. Saya enggak tahu (ada uji emisi). Saya di Depok tinggalnya, saya warga Depok, ke sini kerja," ujar Riyadi dengan suara bergetar.
Baca Juga: Cuma di Sini Punya Duit Rp 850 Ribu Bisa Bawa Pulang Motor Yamaha Jupiter MX Dokumen Komplit
Riyadi merasa, tilang emisi yang didapatkannya itu membuatnya bak jatuh tertimpa tangga pula.
Sebab selain harus mengeluarkan biaya menservis kendaraan, dia juga harus pergi ke kejaksaan untuk mengurus denda tilang yang baginya nilainya cukup besar.
Padahal, Riyadi harus pontang panting setiap harinya demi bisa membeli sesuap nasi untuk keluarga.
"Seharusnya sekadar uji emisi dan disarankan untuk servis, mungkin ya kalau sekali itu. Mungkin kalau sudah berkali-kali kena, mungkin boleh lah diberlakukan tilang," kata Riyadi.
"Kalau cuman sekali kan kami cuman lewat tahu-tahu diberhentikan, gara-gara enggak lulus, ditilang. Kecewa berat, sangat," imbuhnya.
Saat diberhentikan oleh polisi, lanjut dia, Riyadi hanya tahu bahwa motornya hendak diuji emisikan.
Namun, Riyadi tak tahu jika kedatangannya ke pos pengujian itu berbuntut diterimanya surat tilang.
"Diberhentiin, digiring ke sini. Katanya uji emisi. Emang enggak pernah dicek, uji emisi kan kami enggak punya alatanya. Kalau punya alatnya mungkin setiap hari kami cek," kata dia.
Kendati begitu, Riyadi mengaku selalu rutin mengganti oli motor tiap bulannya.
Termasuk setelah tahu motornya tak lulus uji emisi, Riyadi mengaku bakal segera menservis motornya demi mendukung program pemerintah.
Hanya saja, Riyadi tak bisa menampik jika dirinya kecewa berat dengan teknis pelaksanaan emisi yang dianggap memberatkan pengendara.
"Kalau memang sudah ada keterangan begitu ya servislah. Namanya sudah disarankan ada hasilnya, kan kami enggak mau juga motor cemarin lingkungan, kami sudah jaga baik-baik," ungkap Riyadi.
Sementara itu, Tatang taufik (52) seorang sopir mobil box yang kerap berkendara Jakarta Bandung, semringah saat mobilnya lulus uji emisi untuk kedua kalinya.
Padahal, mobilnya itu rutin dipakai sejak tahun 2009.
Akan tetapi, Tatang mengaku kerap melakukan perawatan optimal setiap bulannya dengan melakukan servis kendaraan. Sehingga, mobilnya bisa lulus uji emisi.
"Ke bengkel ganti olinya sesuai kilometer, sesuai bulan boleh. Ya oli lah yang penting. Oli servis kadang-kadang servis tiga bulan sekali," ungkap Tatang
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Banting Tulang Ngojol dari Pagi sampai Pagi, Uang Riyadi Ludes Tilang Emisi ke Polisi: Kami Digiring
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR