Baca Juga: Bumbu Dapur Cuma Rp 1000 Ini Mampu Mencegah Mesin Panas, Selain Anti Overheat Juga Jadi Irit Bensin
Masker dapat melindungi hidung dan mulut ketika bernapas serta menghindari polusi udara terhirup.
Namun jika ada pemotor yang mengidap atau terpapar penyakit ISPA, bisa mengobatinya dengan memakai bumbu dapur yang ada di rumah.
Dikutip dari berbagai sumber, ISPA bisa diartikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas (URI) atau infeksi saluran pernapasan bawah (LRI).
Saluran pernapasan atas yaitu saluran udara dari hidung ke pita suara di laring, termasuk sinus paranasal dan telinga tengah.
Sementara saluran pernapasan bawah merupakan kelanjutan saluran udara dari trakea dan bronkus ke bronkiolus dan alveoli.
Gejala ISPA yang paling sering antara lain batuk, pilek, hidung tersumbat, sakit kepala sampai rasa lelah.
Nah untuk pencegahan sampai penyembuhan, pemotor yang mengidap ISPA bisa memakai bumbu dapur yang harganya murah.
Salah satu bumbu dapur ini adalah bawang putih yang dipercaya bisa menyembuhkan ISPA.
Di dalam bawang putih terkandung profilatik yang mampu mencegah flu dan masuk angin pada orang dewasa (pemotor).
Baca Juga: Pro Kontra Tilang Uji Emisi Makin Panjang, Pakar Hukum Nilai Aturannya Tidak Jelas
Kandungan lain di dalam bawang putih adalah allicin yang memiliki sifat antimikroba, antiviral dan antiimflamasi.
Selain bawang putih, pemotor juga bisa memanfaatkan khasiat jahe.
Jahe memiliki banyak khasiat antara lain sebagai antivirus, antimikroba sampai antiradang.
Untuk mengkonsumsi jahe sebagai obat ISPA bisa dibuat dengan cara diseduh menggunakan air panas ditambah madu atau gula merah.
Jahe juga bisa dipakai sebagai tambahan pada masakan.
Sebagai informasi indikator peringkat kualitas udara di Jakarta ada beberapa warna yakni merah yang bisa diartikan tidak sehat.
Selain merah, ada beberapa indikator warna lain yang mengindikasikan kualitas udara yakni hijau (baik), kuning (sedang), ungu (sangat tidak sehat) dan hitam (berbahaya).
Sementara ada juga warna oranye yang artinya tidak sehat khusus untuk kelompok masyarakat yang sesitif.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR