Jorge Martin mengeluhkan aturan tekanan ban minimal di MotoGP yang terlalu tinggi.
"Setelah enam lap saya merasa ingin jatuh terus-menerus," tambahnya.
"Tekanan ban sangat tinggi dan tidak mau turun meskipun di akhir balapan, regulasi ini menghancurkan balapan," lanjut Jorge Martin.
Pembalap Spanyol itu ingin memanfaatkan aksi curang yang dilakukannya di sisa musim.
Karena musim ini regulasi tekanan ban tidak langsung kena diskualifikasi.
Melainkan bertahap mulai dari kena peringatan, kemudian pinalti tiga detik, lalu pinalti enam detik dan terakhir pinalti 12 detik.
Masuk akal kalau Jorge Martin ingin main curang, tentunya agar bisa finish di depan Pecco Bagnaia.
Tekanan ban pada musim ini memang diatur oleh Dorna, dimana ban depan harus di atas angka 1,88 bar (27,2 psi) sementara ban belakang ada di angka 1,68 bar (24,3 psi).
Tekanan ban harus ada di atas angka tersebut setidaknya selama 50 persen balapan.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR