Baca Juga: Ini Alasan Fitur ABS di Motor Penting Banget, Bukan Cuma Biar Kelihatan Canggih
Terutama saat dipakai jalanan off-road, dimana rem ABS malah bikin motor nyelonong saat mengerem di tanah.
ABS atau Anti-lock Brake System, merupakan sistem pengereman yang mengurangi resiko ban slip.
Jadi saat motor mengerem, sensor di cakram akan memberikan sinyal kalau membaca ban mengunci.
Sensor lalu memberikan sinyal ke modul regulator ABS, untuk membuka-tutup rem agar ban tidak mengunci.
Makanya brother yang punya motor dengan rem ABS, akan merasakan handle rem seperti berdenyut saat mengerem.
Ambil contoh Honda PCX, yang punya sistem ABS yang bekerja 10 Hertz (HZ) per detik.
Artinya dalam 1 detik, kaliper mengalami siklus buka tutup 10 kali, membuat resiko ban mengunci berkurang.
Karena resiko ban mengunci dan slip berkurang, jarak pengereman juga lebih pendek.
Meski diakui menambah aman saat berkendara, rem ABS kurang diminati karena dianggap fitur berlebihan.
Terutama untuk motor dengan kapasitas di bawah 150 cc, apalagi selisih harganya lumayan bro.
Baca Juga: Modul ABS Yamaha NMAX 2022 dan XMAX Yang Sudah Rusak Ternyata Bisa Diservis, Bro
Honda PCX 160 ABS misalnya, dijual dengan harga Rp 36.085.000, lebih mahal Rp 3,4 jutaan dibanding versi non-ABS.
Tapi melihat hasil penelitian dimana rem ABS mengurangi resiko kecelakaan, selisih harga segitu mestinya bisa diterima.
"ABS menurut kami tidak mahal, karena harga keselamatan pengendara itu lebih penting," sebut Andrew Powell, Managing Director Bosch Indonesia, supplier modul ABS OEM Ducati dan banyak merek motor lainnya.
Rem ABS juga mulai banyak dipakai matic 150 cc ke bawah, misalnya Yamaha Lexi, Vespa LX 125 sampai Honda Monkey.
Bagaimana tanggapan brother, apakah wajib motor yang dijual di Indonesia nanti harus pakai rem ABS?
Source | : | Revzilla.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR