Meski begitu, Preso enggan menjelaskan secara rinci soal aplikasi tersebut.
"Ada di data, datanya beli dari aplikasi, ada di situ datanya," ujar Preso.
"Satu kali beli dapat ribuan data se-Indonesia," lanjutnya.
Walau Preso mengaku beraksi sendirian, Polres Metro Depok sudah memasukkan empat nama dalam daftar pencarian orang (DPO) yang diduga sindikat debt collector gadungan seperti Preso.
Sebelumnya, Preso merampas motor dengan mengaku sebagai debt collector.
Preso beraksi mendekati korban dengan menanyakan apakah kredit motor korban telah lunas atau belum.
"Saat berada di TKP Jalan Raden Saleh pada 5 Oktober 2023, tersangka melihat satu unit motor," ungkap Simaremare.
Baca Juga: 6 Debt Collector di Kota Surakarta Tak Berkutik Diamankan Polisi, Sering Mangkal di Jalan Ini
"Kemudian tersangka mendekati korban, seolah-olah menanyakan apakah kredit motornya sudah lunas atau belum," sambungnnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR