"Contohnya pada saat sesi warm up hari Minggu saya bisa kencang padahal pakai ban bekas dari hari Jumat, tapi ketika pakai ban baru saat balap saya mengalami apa yang dialami Martin," tambahnya.
"Ini merupakan kasus yang sudah cukup sering, tapi Michelin tidak pernah memberi tahu apapun pada kami," ucap rider yang tahun depan pindah ke Pramac Ducati.
Michelin sendiri menegaskan kalau mereka langsung menyelidiki masalah ini langsung di Prancis.
Bos Michelin Piero Taramasso menegaskan Jorge Martin betul-betul diberikan ban yang baru saja mereka produksi.
"Tapi ban ini tidak pernah dipanaskan sebelumnya pakai tyre warmer dan belum pernah dipakai," terangnya.
"Jadi saat ini kami tengah menyelidik masalahnya," bilangnya lagi.
Akibat masalah ban Michelin tentu kini para fans berharap ada supplier yang bisa menggantikan merek asal Prancis tersebut.
Bridgestone yang mundur setelah musim 2015 diharapkan bisa kembali menjadi supplier ban di MotoGP.
Pirelli yang musim depan jadi supplier kelas Moto2 dan Moto3 juga dikabarkan sebelumnya diam-diam mempersiapkan ban untuk kelas MotoGP.
Tapi tidak sedikit yang berharap perang ban seperti yang terakhir dilakukan pada musim 2008 kembali ke ajang MotoGP.
Dengan sistem merek bebas dan perang ban tentu akan terbentuk kompetisi untuk bisa memberikan yang terbaik untuk tim-tim MotoGP.
Namun sampai saat ini Michelin masih terikat kontrak dengan MotoGP sampai musim 2026 mendatang.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR