MOTOR Plus-online.com - Viral di media sosial video pemotor berjatuhan di sebuah persimpangan jalan di Kota Medan, Sumatera Utara.
Videonnya diunggah akun Instagram @lowslow.indonesia pada Selasa (21/11/2023).
Dalam video, terlihat sejumlah pemotor jatuh karena jalanan licin.
Diduga persimpangan jalan itu tidak dilapisi aspal, melainkan keramik.
Melihat banyak pemotor yang jatuh, Joel Deksa Mastana selaku pakar safety riding memberi tips aman melintas jalan licin.
View this post on Instagram
"Yang pertama, pemotor harus mengurangi kecepatan dan tidak rem mendadak," ujar Joel saat dihubungi MOTOR Plus-online, Rabu (22/11/2023).
"Kalau mau buka gas mesti secara perlahan, tidak boleh spontan," sambungnya.
"Sebelum melintasi jalan licin upayakan motor tegak lurus," tambah ahli safety riding berlisensi dunia itu.
Baca Juga: Kata Walikota Medan Bantah Jalan Licin Viral Pakai Keramik WC Tapi Karena Hal Ini
"Lalu gas ditahan supaya motor berjalan konstan, dan menggunakan rem belakang buat berhenti," lanjutnya.
"Kalau mau berbelok, motor harus pelan dan tidak boleh sampai miring banget," sambung penasihat KNKT itu.
Menurut Joel, aneh jika ada persimpangan jalan yang dipasang permukaan licin seperti ubin atau keramik.
"Keramik itu bukan buat jalan, mau (permukaan) dikasarin pun yang namanya ban itu lonjong dan membutuhkan grip," jelasnya.
Usai viral di media sosial, Walikota Medan Bobby Nasution membantah kalau persimpangan di Jalan Sudirman itu memakai bahan keramik.
"Iya tadi saya sudah tanya dan ngecek langsung tadi malam, emang kondisi licin kita akui tapi kita tanya ke dinas SDABMBK memang itu belum selesai dikerjakan," kata Bobby dikutip dari video yang diunggah akun Instagram pribadinya @bobbynst.
"Kemarin ada miss komunikasi antara Polres, Dishub dan SDABMBK, itu dibuka jalurnya yang harusnya belum dibuka," lanjutnya.
"Uji coba yang diminta dilakukan kemarin bukan untuk dilalui oleh masyarakat, (tapi) uji coba dilakukan internal," tambah Walikota Medan itu.
"Tapi setelah uji coba dilakukan internal, tidak dilakukan penutupan kembali," sambungnya.
"Itu bukan keramik, ini beton seperti biasa kita bangun rigit beton, cuma dicetak dengan bentuk seperti keramik," jelasnya.
"Jadi kalau dikatakan keramik itu hoax," tutup dia.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR