Pihak keluarga yang berada di Madura baru menyadari tingkah anak-anak mereka setelah mendapat telepon dari polisi.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga bergegas menjemput.
Jauhari selaku pihak keluarga bocah MZ mengatakan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelfon oleh petugas kepolisian.
"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," kata Jauhari.
7. Mediasi oleh polisi
Baca Juga: Touring Motor Liburan Akhir Tahun 2022 Wajib Siaga, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem
Setelah dijemput oleh keluarga, kedua anak ini dibawa ke Mapolsek Pangarengan, Sampang, Madura untuk dilakukan mediasi.
Kedua anak tersebut bersama orang tua tidak langsung pulang ke rumah.
"Kami panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa yang sama," kata Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi.
8. Pesan dari Kapolsek
Ipda Iwan Suhadi menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga anak-anak mereka.
Ini menjadi pesan yang relevan dan dapat menjadi pembelajaran bagi orang tua dan masyarakat pada umumnya.
Iwan berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.
Secara khusus ia berpesan agar orang tua lebih berhati-hati lagi mengawasi anak-anak mereka.
Meski tidak terjadi apapun, namun apa yang dilakukan kedua anak ini adalah sesuatu yang bisa membahayakan.
"Saya harapkan para orang tua menjaga betul-betul anaknya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul 2 Bocah SD Ini dari Madura ke Jakarta Naik Motor Tanpa Helm, Modal Ikuti GPS, Lolos Sampai Semarang
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR