MOTOR Plus-online.com - Sejumlah fakta ditemukan dalam kasus 2 bocah SD touring motor dari Madura ke Jakarta.
Kabar bocah SD itu bikin kaget jagat media sosial.
Mengutip dari TribunTrends.com, berikut fakta-fakta dua bocah SD touring motor dari Sampang, Madura ke Jakarta.
1. Berusia 12 tahun
Diketahui dua bocah itu berinisial D dan MZ masih berusia 12 tahun.
Artinya mereka belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM) C untuk bawa motor.
Sekedar info, syarat umur bikin SIM C adalah minimal 18 tahun.
2. Bawa uang cuma Rp 100 ribu dan pakaian terbatas
Keduanya hanya membawa uang saku sebesar Rp 100 ribu.
Kemudian pakaian yang dibawa hanya baju yang melekat di tubuh mereka, berupa kaos oblong, celana pendek, dan sandal jepit.
"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan Polisi pada (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.
3. Rute perjalanan mengandalkan Google Maps
Dua bocah itu saling bergantian mengendarai motor dari Madura menuju Jakarta.
Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali mereka lakukan, sehingga tidak mengetahui rute.
Alhasil mereka berinisiatif menggunakan aplikasi GPS di HP, yakni Google Maps.
4. Diamankan polisi di Semarang
Baca Juga: 2 Bocah Cuma Bawa Rp 100 Ribu Nekat Naik Motor Tanpa Pelat Nomor dan Pelanggaran Lain Mau ke Jakarta
Kedua anak ini dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Semarang.
Jika benar mereka lolos dari Sampang Madura hingga Semarang, maka mereka sudah menempuh perjalanan touring 300 km lebih.
Touring motor kedua bocah ini tidak bertemu polisi hingga mereka sampai di Semarang.
Setiba di Semarang, polisi setempat akhirnya melihat mereka berkendara berboncengan tanpa menggunakan helm.
Keduanya diamankan di Kantor Polsek setempat.
5. Tujuan awal hanya ingin bertemu teman
Tujuan mereka ke Jakarta ternyata hanya untuk bertemu teman sebayanya.
Bocah berinisial D mengatakan bahwa, dirinya bersama MZ berboncengan ke Jakarta pada Minggu (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.
Baca Juga: Touring Motor Yamaha XMAX Connected Ke Palembang Wajib Foto di Sini Bikers Bisa Pamer
Mereka beralasan hanya ingin bertemu dengan teman yang sebelumnya sering komunikasi melalui telepon.
6. Keluarga bereaksi Cepat
Ternyata pihak keluarga tidak ada yang mengetahui apa yang dilakukan dua bocah SD itu sampai dihubungi kepolisian Tengaran, Semarang.
Pihak keluarga yang berada di Madura baru menyadari tingkah anak-anak mereka setelah mendapat telepon dari polisi.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga bergegas menjemput.
Jauhari selaku pihak keluarga bocah MZ mengatakan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelfon oleh petugas kepolisian.
"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," kata Jauhari.
7. Mediasi oleh polisi
Baca Juga: Touring Motor Liburan Akhir Tahun 2022 Wajib Siaga, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem
Setelah dijemput oleh keluarga, kedua anak ini dibawa ke Mapolsek Pangarengan, Sampang, Madura untuk dilakukan mediasi.
Kedua anak tersebut bersama orang tua tidak langsung pulang ke rumah.
"Kami panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa yang sama," kata Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi.
8. Pesan dari Kapolsek
Ipda Iwan Suhadi menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga anak-anak mereka.
Ini menjadi pesan yang relevan dan dapat menjadi pembelajaran bagi orang tua dan masyarakat pada umumnya.
Iwan berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.
Secara khusus ia berpesan agar orang tua lebih berhati-hati lagi mengawasi anak-anak mereka.
Meski tidak terjadi apapun, namun apa yang dilakukan kedua anak ini adalah sesuatu yang bisa membahayakan.
"Saya harapkan para orang tua menjaga betul-betul anaknya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul 2 Bocah SD Ini dari Madura ke Jakarta Naik Motor Tanpa Helm, Modal Ikuti GPS, Lolos Sampai Semarang
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR