Klaim tenaganya sebesar 20,78 dk pada 5.500 rpm, serta torsi puncak 29,4 Nm pada 3.000 rpm.
Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda belakang lewat transmisi manual 5-percepatan.
Geser ke area kaki-kaki, tersemat sok teleskopik depan dan dual sok belakang.
Sementara peleknya pakai ukuran 18 inci di kedua roda.
Soal pengereman, sudah menggunakan rem cakram dengan diameter 310 mm depan dan 240 mm belakang.
Rem tersebut sudah didukung fitur ABS dual channel untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Fitur canggih lainnya terdapat lampu LED, panel istrumen digital yang didukung voice control atau perintah suara, serta traksi kontrol HSTC (Honda Selectabel Torque Control).
Honda CB350 DLX hadir dalam dua varian, standar dan Pro.
Kemungkinan besar fitur voice control dan HSTC hanya terdapat pada varian Pro.
Untuk harga, Honda CB350 DLX standar dijual Rs 1.99.900 atau sekitar Rp 37,3 jutaan.
Sementara untuk varian Pro banderolnya Rs 2.17.800 atau sekitar Rp 40,7 jutaan.
Namun harga tersebut untuk pasar India ya bro.
Kalau masuk Indonesia sudah pasti kena Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), mengingat kapasitas mesin motor sudah di atas 250 cc.
Andaikan benar dijual di Indonesia, brother lebih pilih Honda CB350 DLX atau Royal Enfield Classic 350?
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR