MOTOR Plus-online.com - Jumlah dealer jadi alasan motor listrik belum banyak peminat, begini kata ketua AISMOLI.
Meski sudah banyak bermunculan pabrikan dan merek motor listrik di Indonesia, namun daya beli masyarakat belum terlalu besar.
Banyak alasan mengapa masih banyak masyarakat atau pengendara motor yang belum tertarik membeli motor listrik.
Salah satunya adalah jumlah dealer atau showroom motor listrik yang belum terlalu merata.
Hal ini pun diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi.
Mengutip Kompas.com, ia mengatakan jumlah dealer motor listrik yang minim jadi salah satu hambatan masyarakat membeli motor listrik.
"Banyak media menanyakan hambatan apa jika masyarakat beli motor listrik dengan bantuan pemerintah sebesar Rp 7 juta."
"Dari aspek dealer belum merata," ujar Budi saat Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Budi memberi contoh, ia mendapatkan kabar bahwa jika jumlah dealer di Jember, Jawa Timur belum terlalu banyak.
Baca Juga: Cerita Bengkel Konversi Motor Listrik Lamanya Urus Surat-surat Tidak Sesuai Janji Pemerintah
Alhasil membuat masyarakat tak bisa menjangkau atau membeli motor listrik.
Oleh sebab itu, Budi Setiyadi meminta pemilik merek motor listrik segera menambah jumlah dealer motor listrik ke daerah-daerah.
"Kami dorong pemegang merek khususnya yang mendapatkan TKDN itu 17 merek bisa cepat masuk ke pasar," ungkapnya.
Ia melanjutkan, saat ini sudah 500 dealer sudah terdaftar dalam sistem SISAPIRa dan 200 dealer dalam proses verifikasi.
"Jadi ada 700-an dealer di seluruh Indonesia tapi kan populasi terbanyak di Jakarta, di daerah belum banyak," tutupnya.
Keterbatasan jumlah dealer motor listrik jadi alasan mengapa masyarakat belum melirik motor listrik.
Bagaimana dengan daerah brother, apakah sudah mulai bermunculan dealer motor listrik?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul; "'Dealer' Belum Merata Jadi Hambatan Masyarakat Beli Motor Listrik"
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR