"Tapi kita pernah temukan biarpun tidak ada cahaya oli berwarna hijau seperti coolant," lanjut Ade yang saat itu menangani tim balap Astra Motor Racing Team Jakarta.
Ade tidak asal bicara dan hanya lihat dari ciri fisiknya saja.
Karena oli tersebut sudah kadung dipakai balap kejurnas motor sport saat itu maka tekanan oli bisa dipantau lewat sensor oil pressure.
Tekanan oli tersebut terekam di data logger.
"Biasanya, penurunan pressure oli yang terpantau setelah 10-12 lap Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, hanya 5-8% saja," lanjutnya lagi.
Tapi oli Motul 300V yang diduga palsu itu, penurunan pressure oli mencapai 20% padahal baru melahap 2 lap Sentul.
Pihak Motul sendiri pernah mengungkapkan untuk bisa menghindari oli palsu di pasaran bisa melihat dari kemasannya.
"Mulai dari tutup botol dan kode produksinya, untuk Motul terdapat alumunium foil di balik tutup olinya yang palsu tidak ada," sambung Rialdy Fasha, yang saat diwawancara menjabat Technical and Training PT Perkasa Teknologi Indolube (PTI) pemegang merek Motul.
"Selain itu bentuk penutup yang palsu juga jelek dan mudah lepas, beda dengan yang original," katanya lagi.
Selain itu supaya menghindari dapat oli palsu bisa membeli lewat toko atau reseller resmi.
KOMENTAR