Menurutnya, banderol bensin tersebut bertahan di angka Rp 10 ribu per liter karena harga minyak dunia masih di kisaran level yang tinggi.
Saat ini, harga keekonomian Pertalite jauh lebih mahal dari harga jual yang dipatok pemerintah.
"(Masih jauh) Iya, ini kan sekarang (harga minyak) 82 dollar AS per barrel," kata dia.
Untuk diketahui, penetapan harga BBM non-subsidi seperti Pertamax dkk mengacu pada pergerakan harga minyak mentah global.
Umumnya perusahaan penyedia BBM, seperti Pertamina, melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi secara berkala, setidaknya sebulan sekali.
Sementara BBM bersubsidi, seperti Pertalite tidak bisa serta-merta mengalami perubahan harga ketika terjadi perubahan harga minyak mentah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Pertamax dkk Turun, Pertalite Belum Akan Menyusul"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR