Per botol oli bekas dengan isi satu liter dijual Rp 5 ribu, biasanya memang sudah dicampur-campur merek olinya, jadi tidak sama.
"Kan bukan untuk mesin, cuma melumasi, jadi enggak masalah sih menurut saya kalau pakai oli bekas yang dicampur-campur gini," Mukhib menjelaskan.
Untuk oli bekas yang di drum digunakan untuk kebutuhan industri, seperti untuk bahan bakar percetakan bata.
Juga untuk mencampurkan aspal untuk proyek jalan raya, kalau pakai oli baru pasti harganya mahal jadi materialnya bisa pakai oli bekas.
Mukhib yang berpengalaman kerja sebagai distributor Repsol, Bardahl, Shell, dan Motul juga paham benar akan risiko pakai oli palsu.
Pun dengan oli daur ulang yang dimurnikan kembali.
Meski masih bersih, oli daur ulang tidak akan sama kualitasnya karena di jarak dekat saja sudah terjadi oksidasi.
Baca Juga: Pemilik Bengkel Motor di Tangerang Ungkap Alasan Botol Oli Bekas Enggak Asal Dibolongin dan Dijual
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR