"Posisi rumah penuh ban. Panjangnya ini 30 meter lebar 78 meter. Sebelah barat ini yang terbakar. Enggak tahu kok api semua. Penyebab dari apa enggak tahu," pungkasnya.
Berdasarkan keterangan karyawan bengkel, Basuki, saat itu ia dan temannya sesama pegawai sedang beristirahat di area luar tepatnya depan ruko tersebut.
Beberapa pedagang dan pengendara di sepanjang bahu jalan erteriak melihat kepulan asap hitam pekat dari area belakang bangunan ruko itu.
"Lagi duduk duduk main ponsel, kan biasanya sepi. Lalu enggak tahu, api sudah tinggi dari sana. Orang-orang teriak 'kobongan-kobongan,'" kata Basuki.
Setelah memberi tahu dan mengevakuasi kedua juragannya itu, Basuki bergegas mencari air dari luar bangunan ruko atau mencari alat pemadam seadanya untuk menyelamatkan aset barang dagangan dan bangunan tempatnya bekerja.
"Nah, taciknya malah tidur-tiduran di tengah itu. Lalu saya bilang 'cik-cik kobongan.' Saya lari, langsung ambil air itu. Saya siram-siram gak nutut (tidak mengatasi)," pungkasnya.
Sementara itu, 16 truk pemadam kebakaran dikerahkan untuk meredakan amukan si jago merah di bengkel ban motor tersebut.
Baca Juga: Modifikasi Motor Jadul Jadi Alat Pemadam Kebakaran dari Polres OKI, Namanya Unik
Kebakaran yang terjadi di ruko bengkel ban motor itu bersumber dari bahan karet ban motor.
Bahkan, personelnya sempat menduga lokasi kebakaran tersebut menimpa bangunan ruko minuman es teh.
Namun saat tiba di lokasi, kebakaran tersebut menimpa bangunan ruko toko sekaligus bengkel ban motor tersebut.
"Jadi bahannya dari ban ya. Sehingga agak lama pemadamannya. Karena bahan ban itu, disikat dari atas dia dicover, padahal yang terbakar bawahnya. Dan asap sangat tebal," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Dedik Irianto.
Petugas pemadam kebakaran tidak serta merta mendekati lokasi area utama api berkobar.
Pasalnya, ungkap Dedik, rangka langit-langit bangunan tersebut, masih terbakar dan mengindikasikan keringkihan struktur.
Ditakutkan, komponen bangunan tersebut, malah ambruk menimpa personel petugas pemadam kebakaran yang nekat sekonyong-konyong tanpa perhitungan mendekati lokasi.
"Setelah runtuh, teman-teman masuk. Kami ambil juga, dari posisi jam 6, dari bangunan es teh ini. Kemudian, posisi jam 12 kebetulan ada akses bisa kebelakang. Lalu di belakang bisa diblokir," jelasnya.
Kebakaran tersebut diduga disebabkan karena korsleting hubungan arus pendek kelistrikan.
"Sementara dugaannya gak tahu. Kemungkinan korslet, karena ini bukan dapur. Iya lagi operasional. Titik api di ruang tengah agak kebelakang," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul "Cerita Juragan Bengkel Ban Motor di Surabaya Nyaris Terpanggang saat Tidur Siang, Rugi Rp 1 Miliar"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR