MOTOR Plus-online.com - Menjelang akhir tahun, program pemutihan pajak di beberapa Provinsi masih berlanjut.
Rata-rata program pemutihan pajak ini masih dilakukan sampai sebelum hari raya Natal (25/12/2023).
Bahkan pemutihan pajak ini bisa dimanfaatkan juga untuk STNK yang sudah mati atau tidak dibayar pajaknya bertahun-tahun.
Jadi di program pemutihan pajak ini bisa diampuni denda pajak menahun.
Alhasil setiap wajib pajak hanya dikenai pajak per tahun saja, tanpa harus membayar dendanya.
Untuk membayar pajak tahunan bisa dibayarkan secara online atau datang ke gerai Samsat.
Namun untuk STNK yang sudah mati lebih dari satu tahun harus datang ke Samsat untuk dilakukan pengecekan nomor mesin dan nomor rangka.
Adapun syarat yang harus dilengkapi yaitu, membawa STNK asli dan fotokopi, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan KTP asli dan fotokopi.
Dilansir dari situs Samsat Keliling, untuk alur mengurus STNK yang mati, sebagai berikut:
Baca Juga: Cepat Urus Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Tengah Berakhir Kurang dari Seminggu
1. Datang ke kantor Samsat terdekat
Terkadang, satu kabupaten memiliki dua kantor Samsat di mana yang satunya adalah kantor Samsat pembantu.
2. Cek fisik kendaraan
Cek fisik dapat dilakukan di Samsat, dan petugas Samsat mengecek nomor rangka, nomor mesin dan menyesuaikan dengan BPKB yang dibawa.
Untuk cek fisik kendaraan, dikenakan biaya Rp 15.000 untuk formulir dan surat cek fisik yang nantinya akan diserahkan kepada Samsat.
3. Mengisi formulir pajak
Mengisi dan mencetak formulir pajak, pengisian ini dilakukan di komputer yang sudah disediakan oleh Samsat.
Masukkan data-data yang diminta dalam formulir, kemudian tekan 'Proses'.
Setelah ini formulir pajak akan dicetak, kemudian menuju loket penerimaan berkas fisik untuk verifikasi kelengkapan berkas.
4. Siapkan dokumen yang diperlukan
Siapkan fotokopi BPKB halaman pertama dan kedua, e-KTP, juga STNK yang mati pajaknya.
Susun berkas secara urut, yaitu STNK asli, disusul fotokopi KTP, fotokopi STNK dan fotokopi BPKB.
5. Mengisi surat keterangan
Surat ini berisi pernyataan bahwa tidak ada perubahan kendaraan, Baik perubahan identitas pemilik maupun identitas kendaraan bermotor.
Baca Juga: Selamat 12 Ribu Kendaraan Batal Bodong Ikut Pemutihan Pajak di Subang
6. Pembayaran
Pembayaran dapat dilakukan di loket pembayaran progresif.
Kemudian untuk menghitung denda STNK yang mati, tergantung dari berapa lama pajak STNK tidak dibayar.
Berikut cara menghitungnya:
- Penghitungan denda PKB: 25% per tahun
- Keterlambatan 3 bulan: PKB x 25% x 3/12 + denda SWDKLLJ
- Keterlambatan 6 bulan: PKB x 25% x 6/12 + denda SWDKLLJ
- Keterlambatan 12 bulan: PKB x 25% x 12/12 + denda SWDKLLJ
Denda SWDKLLJ sendiri adalah Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
Untuk motor dikenakan denda Rp 35.000 dan mobil atau roda empat Rp 100.000
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR