Dia adalah ahli aerodinamika di Ducati pabrikan dan menguasai teknologi aerodinamika fluida secara komputasi alias CFD.
Bahkan demi meningkatkan kinerja divisi balap Yamaha di Eropa yang konsentrasi di urusan aerodinamika.
Yamaha Racing juga menambahkan personel, lagi-lagi insinyur Ducati, dialah Massimo Bartollini.
Dua insinyur baru di Yamaha Racing bermarkas di Yamaha Racing di Italia untuk meriset paket aerodinamika.
Malah terobosan teknologi aerodinamika itu sudah mulai dipasangkan di prototipe Yamaha M1 2024 saat tes MotoGP Valencia, November lalu.
Apakah efektif strategi pabrikan Garpu Tala dengan kolaborasi Jepang dan Eropa mendongkrak motor Yamaha M1 2024 bersaing dengna motor MotoGP rival?
Seharusnya bisa apalagi kondisi pabrikan Yamaha mendapatkan konsesi MotoGP 2024 di mana hal krusial selama ini jadi paling diperlukan.
Adalah pembalap reguler boleh uji coba langsung motor MotoGP dan berdasarkan konsesi MotoGP 2024 berdasarkan kategori presentase raihan poin musim 2023.
Yamaha mendapatkan konsesi berupa bisa melakukan tes motor MotoGP dengan pembalap regulernya.
Baca Juga: Yamaha Bajak Insinyur Ducati Demi Motor MotoGP M1 Gacor, Terungkap Fakta Bukan Pertama Kali Nih!
Yamaha juga bisa mengembangkan mesin serta alokasi mesin untuk satu musim jatahnya lebih banyak.
Patut ditunggu performa motor Yamaha M1 di MotoGP 2024 dengan strategi maksimalisasi kantor pusat di Jepang dengan divisi balap Yamaha di Eropa.
Plus kombinasi pembalap Yamaha musim depan, Fabio Quartararo dan Alex Rins, yang bisa terlibat langsung riset motor Yamaha M1 2024.
Rasa-rasanya terbuka kans motor Yamaha M1 bisa kembali bersaing dengan motor rivla dari pabrikan Eropa di MotoGP 2024.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR