MOTOR Plus-online.com - Pabrikan berlogo Garpu Tala serius mendongkrak motor Yamaha YZR-M1 satu-satunya bermesin in-line 4 di MotoGP 2024 langsung sadar maksimalkan kolaborasi Jepang dan Eropa.
Motor MotoGP Yamaha YZR-M1 jadi satu-satunya motor dengan konfigurasi in-line 4 di MotoGP 2024.
Sudah jadi motor satu-satunya in-line 4 versus V4 yang diandalkan Ducati, KTM, Aprilia dan Honda.
Eh, Yamaha juga menjadi daftar pembalap MotoGP paling sedikit di musim depan, hanya ada 2 pembalap skuat Yamaha tahun depan.
Bandingkan dengan motor Honda, Aprilia dan Honda paling sedikit 4 pembalap, bahkan Ducati punya 8 pembalap.
Alhasil, Yamaha mengambil langkah strategis demi meningkatkan performa motor MotoGP Yamaha YZR-M1 tidak ada cara lain.
Caranya memaksimalkan kolaborasi Yamaha pabrikan di Jepang dengan divisi balap Garpu Tala, Yamaha Racing di Eropa.
Selama ini, karakter pabrikan Jepang melakukan riset dan pengembangan diboyong ke Jepang dan dilakukan uji coba di negeri Sakura.
Padahal faktanya, MotoGP kebanyakan sirkuit digelar di jazirah Eropa.
Baca Juga: Bikin Senyum Gaya Gresini Racing Promosikan Marc Marquez di MotoGP 2024, Tinggal Menghitung Hari
Bahkan masalah Yamaha soal jarak antara Jepang dan Eropa sudah blak-blakan diungkapkan sejak masih ada Valentino Rossi di MotoGP 2018.
Baru beberapa musim kemudian Yamaha sadar perlu koordinasi lebih jos antara Yamaha pabrikan di Jepang dengan divisi balap Yamaha di Eropa.
Motor Yamaha M1 2024 sudah mengalami peningkatan tenaga mesin yang dibuat Yamaha pabrikan dari Jepang.
Tidak lantas mulus perubahan yang dilakukan Yamaha pabrikan dari Jepang bertarung di sirkuit Eropa.
Segala cara dilakukan divisi Yamaha Racing Eropa demi mendapatkan kompromi terbaik motor Yamaha M1.
Sayangnya semua upaya yang dilakukan hasilnya nol dan Yamaha M1 2024 tidak pernah gasak kemenangan musim ini.
Sadar kelemahan Yamaha M1 2024 bukan dari performa mesin, butuh peningkatan performa di sektor aerodinamika.
Untuk itu Yamaha Racing di Eropa mengoptimalkan divisinya meriset sektor aerodinamika.
Terbukti dengan membajak insinyur Ducati asal Italia, namanya Marco Nicotra.
Dia adalah ahli aerodinamika di Ducati pabrikan dan menguasai teknologi aerodinamika fluida secara komputasi alias CFD.
Bahkan demi meningkatkan kinerja divisi balap Yamaha di Eropa yang konsentrasi di urusan aerodinamika.
Yamaha Racing juga menambahkan personel, lagi-lagi insinyur Ducati, dialah Massimo Bartollini.
Dua insinyur baru di Yamaha Racing bermarkas di Yamaha Racing di Italia untuk meriset paket aerodinamika.
Malah terobosan teknologi aerodinamika itu sudah mulai dipasangkan di prototipe Yamaha M1 2024 saat tes MotoGP Valencia, November lalu.
Apakah efektif strategi pabrikan Garpu Tala dengan kolaborasi Jepang dan Eropa mendongkrak motor Yamaha M1 2024 bersaing dengna motor MotoGP rival?
Seharusnya bisa apalagi kondisi pabrikan Yamaha mendapatkan konsesi MotoGP 2024 di mana hal krusial selama ini jadi paling diperlukan.
Adalah pembalap reguler boleh uji coba langsung motor MotoGP dan berdasarkan konsesi MotoGP 2024 berdasarkan kategori presentase raihan poin musim 2023.
Yamaha mendapatkan konsesi berupa bisa melakukan tes motor MotoGP dengan pembalap regulernya.
Baca Juga: Yamaha Bajak Insinyur Ducati Demi Motor MotoGP M1 Gacor, Terungkap Fakta Bukan Pertama Kali Nih!
Yamaha juga bisa mengembangkan mesin serta alokasi mesin untuk satu musim jatahnya lebih banyak.
Patut ditunggu performa motor Yamaha M1 di MotoGP 2024 dengan strategi maksimalisasi kantor pusat di Jepang dengan divisi balap Yamaha di Eropa.
Plus kombinasi pembalap Yamaha musim depan, Fabio Quartararo dan Alex Rins, yang bisa terlibat langsung riset motor Yamaha M1 2024.
Rasa-rasanya terbuka kans motor Yamaha M1 bisa kembali bersaing dengan motor rivla dari pabrikan Eropa di MotoGP 2024.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR