Dari buku berjudul "De Duivelswagen" seperti dikutip dari Trussty, diceritakan Potter merupakan masinis di Pabrik Gula Probolinggo.
Potter memesan motor dari pabrik Hildebrand Und Wolfmuller di Muenchen, Jerman.
Kehadiran motor itu di Indonesia terjadi dua tahun, sebelum Hildebrand Und Wolfmuller dibawa ke Amerika untuk pertama kalinya pada 1895.
Hal itu menandakan bahwa Indonesia memegang peranan penting dalam sejarah distribusi motor di dunia.
Setelah teronggok puluhan tahun, akhirnya tahun 1932 motor Hildebrand Und Wolfmuller ditemukan kembali di kediaman Potter.
Mekanik yang peduli pada motor antik akhirnya merestorasi motor tersebut.
Kini motor pertama di Indonesia tersimpan di museum Lalu Lintas Malang.
Baca Juga: Geber Motor Jadi Sebab Dua Geng Motor Ribut di Cimahi, 18 Remaja Diciduk Polisi
Lalu, banyak juga kisah-kisah bikers pionir di Indonesia, yang kebanyakan mandor-mandor perkebunan Belanda dan pejabat pemerintahan.
Ini terlihat dari sejarah dari koran Sin Po tahun 1930-an misalnya.
Ditemukan deretan iklan-iklan menjual motor, artinya sudah ada peminatnya.
Merek-merek yang dijual juga legendaris, seperti Excelsior, Harley-Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, Norton, AJS, Matchless dan banyak lagi.
Makanya muncul geng dan komunitas motor yang lebih fokus ke perkumpulan dan aksi sosial.
Bukan aksi anarkis seperti geng motor saat ini.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR