"Anak saya meninggal dengan kondisi seperti itu. Sudah badan anak saya kurus kecil, diperlakukan seperti itu. Kok mereka (para pelaku) tega," kata sang ibu dikutip dari Kompas.com.
Ibunya menduga korban ada kesalahpahaman saat Adhi pulang ke kosannya di wilayah Desa Dalung, Kecamatan Kuta, Badung.
"Mungkin ada kesalahpahaman di jalan, sehingga sekelompok pemuda ini tersinggung dan mengeroyok anak saya," kata dia.
Kejadian pengeroyokan yang menimpa anaknya, terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial.
"Sedih sekali saya melihat anak saya meninggal dengan kondisi begini. Di video kami lihat anak saya sudah lemas, tapi masih juga dikeroyok," kata Suartini sembari menangis.
Diungkap sang ayah, Made Suki Arsawan (55), Adhi bercerai sejak anaknya masih bayi, kini berusia 3,5 tahun.
Setelah bercerai, Adhi dan anaknya tinggal bersama Arsawan dan Suartini.
Baca Juga: Polisi Ancam Geng Motor Bandung Jangan Bikin Rusuh Saat Tahun Baru 2024
"Dari kecil anaknya itu kami yang merawat. Ibunya sudah pergi sejak cerai. Kasihan anaknya sekarang sudah tidak punya orang tua," ucapnya.
Saat hendak membawa pulang jenazah, ternyata biaya ambulans dibebankan kepada keluarga.
"Kami dapat informasi bahwa kepulangan ke Singaraja biaya ambulans dibebankan ke kami. Kami tidak punya uang untuk itu, terpaksa kami menggunakan mobil pikap," ujarnya saat ditemui Kamis (18/1/2024) di Buleleng.
Jenazah Adhi tiba di rumah duka di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali sekitar pukul 22:00 WITA.
Kedatangan jenazah disambut isak tangis oleh pihak keluarga Dari hasil otopsi yang diterima pihak keluarga,ditemuan luka sayatan di dada dan luka memar bekas cekikan di leher korban.
"Itu yang luka di dada sampai 14 sentimeter kedalamannya. Selain itu ada juga bekas luka cekikan di leher," tambahnya.
Pihak keluarga pun berharap, kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap Adhi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Pertama Kerja, Adhi Tewas Diduga Dikeroyok Geng Motor di Bali, Jenazah Dibawa Pulang Pakai Pikap"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR