2. Kasat Mata
Konsumen bisa memeriksa label secara kasat mata, walaupun sedikit lebih sulit.
Pasalnya, Oli Yamalube dikemas dengan label yang didesain sedemikian rupa agar sulit dipalsukan.
Untuk membedakannya dengan oli palsu, pertama pada tutup botol.
Tutup botol Yamalube asli menyatu dengan botolnya, sehingga tidak dapat dibuka dengan cara diputar seperti biasa, melainkan perlu dicongkel atau ditusuk.
Kedua, label botol yang lebih mudah dilepas/disobek dengan maksud mempermudah proses scan kode QR di balik label, namun label tersebut tidak dapat ditempel Kembali.
3. Uji Laboratorium
Uji laboratorium dengan sampel oli dibawa ke laboratorium Lemigas, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Kementerian ESDM.
Setelah 14 hari, hasil uji laboratorium menunjukkan beberapa perbedaan oli palsu dan oli asli.
Dari 5 sampel, dua diduga oli palsu karena tak mengandung kadar TBN atau total base number.
TBN ini kuantitas atau jumlah zat aditif dalam oli berfungsi membersihkan residu dan hasil-hasil pembakaran atau kerak.
"Tanpa aditif ini, mesin ini sulit dibersihkan," kata Muhammad Fuad, Peneliti Produk BBM dan Pelumas di Lemigas dikutif dari Kompas.com.
KOMENTAR