Gawat Mencapai 90 Persen Oli Palsu Mendominasi Pasaran Padahal dari Kemasannya Ketahuan Ini Caranya

Aong - Senin, 22 Januari 2024 | 10:06 WIB
FB Renaldi Ardiansyah
Gawat peredaran oli palsu mencapai 90 persen menguasai pasar simak perbedaannya

MOTOR Plus-online.com - Penjualan pelumas sangat menjanjikan dalam bisnis otomotif baik yang mikro ataupun sekala besar.

Gawat mencapai 90 persen oli palsu mendominasi pasaran padahal dari kemasannya ketahuan ini caranya untuk membedakan.

Peredaran oli palsu semakin menghawatirkan baik untuk motor ataupun untuk mobil.

Penyebaran oli palsu bahkan sudah masuk ke bengkel motor besar, hingga toko spare part.

Seperti investigasi yang dilakukan tim Gridoto dengan mengambil sampel oli Yamalube di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi acak di toko sparepart, bengkel dan dealer resmi.

Hasilnya 40 persen sampel oli yang dibeli merupakan oli palsu setelah dicek melalui scan kode QR.

Bahkan, 90 persen oli yang dibeli di marketplace online dengan harga tidak wajar juga terindikasi palsu.

Penggunaan oli palsu merusak sejumlah komponen mesin motor dan bisa dirasakan setelah beberapa waktu.

“Adapun dalam jangka pendek, penggunaan oli palsu bisa dideteksi dalam beberapa hari setelah ganti oli. Suara motor menjadi kasar, tarikan menjadi berat,” kata Afandi, pemilik bengkel Afandi Sport, Kamis (18/1/2024) dilansir dari kompas.com.

Baca Juga: Ahli Pabrikan Oli Kasih Cara Jitu Biar Gak Ketipu Oli Palsu yang Dijual Online

Baca Juga: 3 Ciri Oli Mesin Motor AHM Oil yang Asli, Cepat Cek Jangan Sampai Jadi Korban Oli Palsu

Afandi mewanti, konsumen motor matic harus lebih waspada saat melakukan servis penggantian oli bukan di bengkel resmi.

Konsumen disarankan mengecek dahulu keaslian oli caranya sebagai berikut.

1. Sobek Label (Scan Kode QR)

Salah satu cara mengecek keaslian dengan scan Kode QR di label kemasan yang sudah disediakan masing-masing merek.

Contoh di oli Yamalube, terdapat Kode QR di balik kemasan label. Kode QR yang bisa dilihat dengan melepas stiker label depan.

Kode QR tersebut dapat dipindai dengan ponsel yang akan akan diarahkan ke situs resmi Yamalube.

Setelah itu cek validasi dengan menekan tombol warna merah bertuliskan “cek validasi”.

Jika muncul centang hijau dengan tulisan “BERHASIL”, bisa dipastikan oli Yamalube tersebut asli.

Namun jika keluar silang merah atau bertuliskan “GAGAL” berarti oli Yamalube itu terindikasi palsu.

2. Kasat Mata

Konsumen bisa memeriksa label secara kasat mata, walaupun sedikit lebih sulit.

Pasalnya, Oli Yamalube dikemas dengan label yang didesain sedemikian rupa agar sulit dipalsukan.

Untuk membedakannya dengan oli palsu, pertama pada tutup botol.

Tutup botol Yamalube asli menyatu dengan botolnya, sehingga tidak dapat dibuka dengan cara diputar seperti biasa, melainkan perlu dicongkel atau ditusuk.

Kedua, label botol yang lebih mudah dilepas/disobek dengan maksud mempermudah proses scan kode QR di balik label, namun label tersebut tidak dapat ditempel Kembali.

3. Uji Laboratorium

Uji laboratorium dengan sampel oli dibawa ke laboratorium Lemigas, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Kementerian ESDM.

Setelah 14 hari, hasil uji laboratorium menunjukkan beberapa perbedaan oli palsu dan oli asli.

Dari 5 sampel, dua diduga oli palsu karena tak mengandung kadar TBN atau total base number.

TBN ini kuantitas atau jumlah zat aditif dalam oli berfungsi membersihkan residu dan hasil-hasil pembakaran atau kerak.

"Tanpa aditif ini, mesin ini sulit dibersihkan," kata Muhammad Fuad, Peneliti Produk BBM dan Pelumas di Lemigas dikutif dari Kompas.com.

Penulis : Aong
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular