Baca Juga: Waspada Modus Maling Motor Minta Test Ride dan Bawa Tas Berat Nyamar Jadi Pembeli Saat COD
"Jangan bertransaksi di tempat umum, karena berbahaya. Lebih baik bertransaksi di rumah si penjual atau pembeli motor," kata Angga Jonathan, pemilik dealer motor bekas RND Motosport, Jakarta Utara.
Calon konsumen juga harus dilihat, apakah datang berdua atau sendirian.
Kalau datang berdua, salah satu harus menunggu bersama pemilik motor biar jadi jaminan.
Karena banyak maling motor datang berboncengan, agar mudah kabur ketika pemilik motor kurang waspada.
"Jangan takut untuk meminta meninggalkan tanda pengenal, biar pelaku berpikir dua kali kalau niat melakukan tindak kejahatan," timpal Darwin Danubrata, dari dealer motor bekas Songsi Motor, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Ketika maling datang sendirian, pemilik motor juga bisa ikut dibonceng saat mau test ride.
"Kalau pembelinya tidak mau, kita bisa asumsi ada niat yang tidak baik," jelas Darwin.
Saat transaksi, pemilik motor juga bisa mengajak teman atau keluarga biar aman.
Soalnya banyak maling menodong pemilik motor dengan senjata tajam, untuk mengambil STNK dan BPKB.
Terakhir, pemilik motor bisa minta foto dan video saat transaksi, agar memudahkan saat proses pelaporan ketika terjadi kasus pencurian.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR