Hal-hal tersebut yang mendorong Rusli menjadi Caleg DPRD DKI Jakarta untuk memperjuangkan hak-hak para buruh.
Di lain sisi, permasalahan terbesarnya menjadi caleg adalah minimnya dana kampanye.
"Ini yang menjadi masalah besar saya dan teman-teman ojol lain (yang juga menjadi caleg)," ungkap Rusli.
"Kenapa? Ojol ini sekarang orderannya sedang susah, kadang cuma dapat tiga orderan, apek,” lanjutnya.
“Tapi harus bayar kontrakan, harus beli pulsa, harus beli bensin, servis motor, anak pulang minta makan, istri nanti tagih uang," sambungnya.
"Terkadang. sampai di rumah malah dipunggungin istri, dia enggak mau menghadapi kita karena enggak bawa duit, mau ngapain? Sampai seperti itu,” tutur Rusli lagi.
Makanya Rusli terkadang hanya mangandalkan orang terdekat yang ingin membantunya tanpa imbalan.
Terpaksa ia memasang Alat Peraga Kampanye (APK) sendiri selepas mencari rezeki.
Kini Rusli blusukan seorang diri ke dapilnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Rusli, "Driver" Ojol yang Jadi Caleg DPRD DKI Jakarta "
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR