MOTOR Plus-online.com - Setiap motor atau mobil direkomendasi pakai pelumas sesuai spek pabrik.
Pakar ITB ungkap pakai oli encer bikin mesin panas simak penjelasannya sebelum mesin overheat jadi nyesel.
Seperti diketahui kekentalan oli bisa dilihat dari SAE yang tertera di botol atau kaleng kemasan.
Seperti SAE 0W-20 bisa disebut encer, sedangkan kental biasanya di rentang 20W-40.
Pabrik motor memberi rekomendasi oli tertera di buku panduan servis, jika nekat pakai oli terlalu encer atau terlalu kental mesin cepat rusak.
"Pakai oli terlalu encer akan terjadi gesekan dan keausan besar," ujar Tri Yuswidjajanto Zaenuri, dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Oli encer memberikan lapisan film tipis pada permukaan part mesin, sehingga gesekannya meningkat.
Membuat keausan bisa terjadi lebih cepat, dan suhu mesin bisa lebih panas.
Baca Juga: Penguapan Oli Mesin Dianggap Wajar Namun Segini Batasnya Jangan Sampai Kekeringan Pelumas Bisa Macet
Baca Juga: Marak Oli Palsu Yamalube, Ini Cara Mengecek Keaslian Produk yang Dibeli!
Begitupun pun pakai pelumas lebih kental, "Menimbulkan hambatan besar, alhasil tarikan berat dan boros BBM," sambung Yus.
Saat pakai oli lebih kental, tenaga mesin juga akan terkuras karena gesekan antar molekul pelumas yang besar.
Dengan begitu, tenaga yang dihasilkan mesin jadi tidak maksimal dan kurang efisien, serta lebih boros bensin.
Dibandingkan oli kental, menurut Yus oli encer lebih parah merusak mesin, "Terlalu encer karena merusak mesin," tambahnya.
Walau begitu, Yus meperbolehkan oli lebih kental digunakan di motor lama atau yang sudah berumur.
Motor lama dibolehkan pakai oli lebih kental karena celah atau clearance antara part mesin lebih renggang.
KOMENTAR